Catatan Begawan Sojuaron
"Mimpi sajapun, dosa"
Coba perhatikan lirik lagu "Rude", dari Band Canada Dirty Magic Cards yang hit di awal tahun 2014. Seorang anak muda, buru-buru mengetuk pintu rumah  seorang ayah, untuk meminta putrinya. Karena si ayah sebelumnya tidak merestui, si anak muda bukannya membujuk. Malah bilang ke calon mertua..." kenapa kasar, tokh apapun katamu, aku akan mengawininya". ... why you gotta be so rude... I gonna marry her anyway !!!
Jauh berbeda dengan zaman Siti Nurbaya, gadis belia yang pasrah bongkok dijodohkan ke situa bangka Datuk Maringgih. Pacar Siti Nurbaya hanya pasrah ke penolakan sang calon mertua... hingga frustasi masuk laskar kompeni.
Ada pula yang senang dan bangga untuk diduakan. "...jadikan aku yang kedua, buatlah diriku bahagia, walau kau tak mungkin tinggalkannya", demikian Astrid mendayu-dayu. Reaksi penggemar ?.... wow... keren. Dunia memang sedang mengukir zamannya.
Nah lain  lagi lirik yang ketagihan. SiTapi Nauasan... Once is never enough with a man like you.... do that to me one more time..., demikian tulis Toni Tonille, dan merajai playlist di tahun 80 an dibawakan secara pas oleh Lionell Richie. Efek ekspresionis emansipasi ?.
Saat ini lagi hit... Despacito. Justin Bieber dan Luis Fonsi termasuk di garda terdepan yang mempopulerkan lagu ini. Saking populernya, di beberapa event lagu ini seperti menu wajib.  Dipertandingkan di kelas. Lagu, gerak dan ekspresi. Selingan acara adat seperti mangulosi, atau bahkan  sehabis renungan sucipun... minta diperdengarkan. Alamak... Pada hal coba simak syairnya. Sebuah seni kemesuman yang terstruktur, sistematis dan masif. (Kok jadi mirip kecurangan Pilkada ya...).
Despacito...
I want to undress you in kisses slowly
Firmly in the walls of your labyrinth
Quiero desnudarte a besos despacito