Sampang kembali membuka ruang bagi generasi mudanya untuk menunjukkan potensi terbaik mereka. Melalui tiga ajang prestisius Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), dan Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N), pemerintah daerah menyampaikan pesan yang kuat: bahwa pendidikan bukan hanya soal nilai rapor, tetapi tentang bagaimana anak-anak tumbuh dengan bakat, karakter, dan daya juang.
Digelar pada Kamis, 22 Mei 2024 di GOR Indoor Sampang, pembukaan kegiatan ini berlangsung meriah, namun penuh makna. Dibuka secara simbolis oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekdakab Sampang, Sudarmanta yang mewakili Bupati Slamet Junaidi, hadir pula berbagai unsur penting: Forkopimda, Kemenag, Dharma Wanita, dan kepala OPD. Ini bukan acara sekolah biasa. Ini adalah pesta kolaborasi seluruh pemangku kepentingan dalam dunia pendidikan.
Panggung Bagi yang Tak Terlihat
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pendidikan, Mohammad Fadeli, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya soal juara. Ini adalah wadah ekspresi, karakter, dan prestasi yang sering kali tak terlihat di ruang kelas. Dalam ajang ini, seorang anak yang tak menonjol secara akademik bisa bersinar lewat puisi, lari cepat, atau eksperimen IPA sederhana.
"Ini tentang membuka ruang agar setiap siswa punya panggungnya sendiri," ucap Fadeli. Dan memang benar. Pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang mengenali keunikan setiap individu, bukan yang menyamaratakan semua anak dalam satu ukuran yang kaku.
Kompetisi yang Mendidik
Sudarmanta dalam sambutannya menyampaikan pesan penuh makna kepada para siswa. "Ajang ini bukan hanya tentang menang atau kalah. Ini tentang bagaimana kalian belajar percaya diri, tumbuh, dan membentuk karakter," ujarnya.
Pernyataan ini penting. Di tengah dunia yang semakin kompetitif, anak-anak butuh lebih dari sekadar pengetahuan. Mereka perlu rasa percaya diri, mental tangguh, dan kepekaan sosial. Semua itu bisa tumbuh melalui kompetisi yang sehat.
Guru Sebagai Penjaga Nyala Semangat
Dalam kegiatan seperti ini, peran guru tak bisa diremehkan. Mereka bukan sekadar pelatih, tetapi mentor, penyemangat, sekaligus figur yang menjaga semangat muridnya tetap menyala. Pemerintah Kabupaten Sampang pun menyampaikan harapannya agar para guru terus menciptakan lingkungan belajar yang memotivasi, membimbing siswa tidak hanya untuk menang, tetapi untuk tumbuh sebagai pribadi yang utuh.