Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

OTT Edhy Prabowo, Siapa Diuntungkan?

25 November 2020   22:55 Diperbarui: 26 November 2020   07:51 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada baiknya, mereka terang-terangan mengakui kesalahan kadernya dan menjatuhkan sanksi tegas. Memecatnya bila perlu. 

Ini setidaknya akan bisa membangun kembali kepercayaan publik terhadap Partai Gerindra, meski kadarnya tidak akan sebesar sebelumnya. Sebuah barang yang sudah retak mustahil bisa kembali pada wujud semula. 

Siapa yang Diuntungkan? 

Kerugian yang bakal dirasakan Partai Gerindra, pasti akan menjadi keuntungan bagi pihak lain. Siapa mereka? 

Jika konteksnya Pilkada serentak, jelas tidak bisa menunjuk satu partai atau pihak tertentu. Yang pasti, pihak manapun yang bersebrangan dengan Partai Gerindra akan merasakan keuntungan. 

Calon kepala daerah yang awalnya merasa unggul, mungkin akan memperlebar jarak keunggulannya. Sementara bagi calon kepala daerah yang sebelumnya minder, boleh jadi mandapat angin segar. Berharap publik terpengaruh isu nasional dan akhirnya memalingkan pilihannya. 

Untuk konteks Pemilu legeslatif sepertinya jauh lebih mudah ditebak. Pihak yang akan diuntungkan oleh kasus Edhy Prabowo bila terus menjadi bola salju adalah partai oposisi terkuat. Yaitu Partai Keadilan Sosial (PKS). 

Suatu keniscayaan para pemilih Gerindra labil akan pindah haluan ke partai bulan sabit tersebut. Dan, kecil kemungkinan berpaling pada partai pendukung Presiden Jokowi. Mereka akan dianggap setali tiga uang dengan Partai Gerindra. 

Kenapa PKS? 

Karena partai ini cukup konsisten dengan sikap oposisinya. Tidak pernah mencoba untuk memainkan politik dua kaki, seperti pernah dilakukan Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). 

Untuk konteks Pilpres, yang bakal diuntungkan adalah nama-nama kandidat yang selama ini dianggap sebagai kubu luar istana. Nama-nama itu seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil dan mungkin Gatot Nurmantyo. Bahkan, Sandiaga Uno pun bisa menjadi kuda hitam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun