Pengaruh politik JK jelas tak sekuat saat masih aktip dalam politik praktis. Pernyataannya soal "kekosongan kepemimpinan" dan dugaan dibalik kembalinya Habib Rizieq ke tanah air semakin menjadikan pengaruh politiknya meredup.Â
Dengan kekuatan ketiga tokoh ini yang mulai digembosi, sepertinya berat untuk mengulang sukses. Terlebih level yang bakal dihadapi nanti adalah Pilpres 2024, yang persaingannya lebih ketat dan keras.Â
Dan, yang paling utama, kelemahan poros ARJ tentu saja partai politik. Kecuali JK yang masih tercatat kader Partai Golkar, itupun pengaruhnya sudah sangat kecil. Sedangkan Rizieq dan Anies tidak masuk kader partai manapun.
Artinya butuh perjuangan berat untuk mencari partai pendukung bila poros ARJ ingin tetap eksis. Bila tidak, poros ini hanya akan numpang lewat. Dan, JK akan kembali terlempar dari orbit politik nasional.Â
Sementara Anies asal bisa menghitung benar langkah serta mempertahankan elektabilitasnya, masih memiliki kesempatan menghangatkan Pilpres 2024. Dia bisa saja dipinang partai politik. Sebut saja Nasdem.Â
Namun, itu artinya bukan lagi poros ARJ. Iya, kan?
Salam