Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Freelancer - Serabutan

Ikuti kata hati..itu aja...!!!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belotnya Prabowo dan Fahri Hamzah Versus Said Didu

19 September 2020   20:27 Diperbarui: 19 September 2020   20:44 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fahri versus Didu 

Turut mendukungnya Fahri dan Partai Gelora terhadap anak dan menantu Presiden Jokowi cukup mengundang reaksi keras dari sejumlah kalangan. Mereka rata-rata menilai bahwa Fahri dan partainya turut mendukung adanya politik dinasti di Indonesia. 

Kendati begitu, Fahri tak menganggap bahwa dukungannya terhadap anak dan menantu Jokowi tersebut adalah perwujudan dari melanggengkan dinasti politik. Sebab, menurutnya tidak ada dinasti politik di negara demokrasi. Proses politik di negara demokrasi, kekuasaan tidak diwariskan turun temurun berdasarkan hubungan darah, melainkan lewat proses demokrasi yang tidak ada jaminan untuk menang atau kalah. 

Bahkan, seperti dikutip dari Suara.com, telah mengajak debat terhadap siapapun yang menilai Partai Gelora telah melanggengkan dinasti politik. 

"Akhirnya jadi percakapan di pingggir jalan, percakapan orang yang tidak berkualitas. Jadi orang bodoh itu, tidak hanya di istana, tapi juga di pinggir jalan karena tidak berkualitas," ucap Fahri. 

Pernyataan Fahri ini rupanya memancing mantan Sekretaris Kementrian BUMN, Muhamad Said Didu untuk berkomentar. Melaui cuitan di akun twitter milik pribadinya, pria yang menjadi bagian deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini menyinggung tentang dinasti politik.

"Bung @Fahrihamzah yth, saya tetap berpendapat bahwa penguasa yang mencalonkan keluarganya untuk posisi jabatan politik saat masih berkuasa adalah perwujudan dinasti politik," kata Said Didu di akun Twitternya, Jumat (18/9/2020). Dikutip dari Suara.com.


"Biarlah saya dan yang berpendapat demikian anda cap sebagai orang bodoh. Selamat dengan "arah barunya"." Tambahnya.

Mendapati cuitan Said Didu, Fahri Hamzah tak tinggal diam. Dia pun segera membalasnya dan menjelaskan soal dinasti politik. 

"Bang @msaid_didu, Pertama itu teknis di lapangan, tidak terkait kerajaan atau dinasti. Kedua, dinasti itu pewarisan kekuasaan melalui darah. Sementara ini kan pemilu. Ada kemungkinan menang dan kalah. santai aja, jangan tegang menghadapi pilkada. Ini demokrasi lokal yang biasa," jawabnya. 

Itulah sikap yang dipertontonkan oleh masing-masing tokoh nasional tersebut di atas. Baik Said Didu mapun Fahri Hamzah penulis kira bukan orang sembarangan. Tentunya mereka memiliki sudut pandang berbeda dan kepentingan berbeda pula. Untuk itu jamak ketika terjadi silang pendapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun