PRESIDEN Joko Widodo sempat membuat heboh publik tanah air, setelah video aksi marah-marahnya terhadap seluruh jajaran pembantunya, Â pada sidang kabinet paripurna, Rabu (18//606/2020) tersebar sepuluh hari kemudian dan menjadi viral.
Boleh jadi, kejengkelan atau kemarahan Presiden Jokowi pada para menterinya tersebut bukan kali pertama terjadi. Hanya saja ketika kemarahan itu bisa dilihat oleh jutaan orang di akun youtube Sekretariat Kabinet rasanya merupakan hal baru bagi masyarakat Indonesia.
Singkatnya, kemarahan orang nomor satu di Indonesia ini dipicu oleh kinerja para menteri yang masih biasa-biasa saja. Sementara situasi dan kondisi tanah air masih dalam "kepungan" pandemi virus corona atau covid-19. Kemarahan ini akhirnya berujung pada ancaman pembubaran lembaga dan reshuffle kabinet.
Sudah banyak dipahami, akibat pagebluk asal Wuhan, China itu telah banyak warga masyarakat Indonesia yang terinfeksi bahkan sampai kehilangan nyawa. Tak hanya itu, kondisi ekonomi pun menjadi morat-marit.
Nah, kaitan dengan mandeknya roda perekonomian tersebut, baru-baru ini Presiden meminta pada seluruh jajaran dan kementrian untuk tidak "pelit-pelit" mengeluarkan anggaran. Tapi juga jangan boros membelanjakan anggaran tersebut untuk produk luar negeri.
Mantan Wali Kota Solo tersebut meminta, seluruh anggaran yang berada di kementrian lebih diprioritaskan untuk anggaran belanja dalam negeri saja dan bekerja disesuaikan dengan kondisi berdasarkan krisis.
Lalu, kementrian mana saja yang disentil oleh mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut? Ada beberapa kementrian yang memang diberi perhatian khusus oleh Presiden Jokowi.
Salah satu yang "disentil" atau diminta untuk tidak boros atau mengerem pembelanjaan barang ke luar negeri ini adalah Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang saat ini di bawah pimpinan Prabowo Subianto.
Apa yang menjadi pangkal Presiden Jokowi "menyentil" Prabowo memang cukup masuk akal juga.Â
Sebab, jauh hari sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto gemar atau kepincut dengan kendaraan-kendaraan tempur canggil produk negara luar, seperti Amerika Serikat, Rusia atau Prancis. Â Bahkan dia berencana untuk membelinya dengan dalih demi pertahanan negara.
Sentilan atau mungkin lebih tepatnya peringatan dari Presiden Jokowi rupanya langsung dibalas Prabowo Subianto melalui juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dia menegaskan prioritas belanja Kementerian Pertahanan adalah produk dalam negeri.