Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) telah dirundung duka mendalam akibat diguncang badai bencana pada Minggu 4/4/2021 pukul 01.00 Wita.Â
Banjir ntt telah menelan banyak korban jiwa, sebanyak 44 orang tewas dalam tragedi tersebut. Sementara hingga kini tercatat 256 warga NTT telah meninggalkan lokasi bencana guna mencari tempat aman bagi mereka.Â
Selain itu, 24 warganya juga dinyatakan hilang dan hingga kini belum ditemukan. Tentu hal ini menyisakan kepedihan mendalam bagi warga Indonesia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati pada Senin 5/4/2021 melalui siaran persnya menyebutkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mengatakah bahwa banjir bandang dan tanah longsor terjadi akibat dua siklon tropis sehingga berdampak pada cuaca extrem yang terjadi ditanah air.
"Ada potensi hujan lebat dan angin kencang diwilayah NTT pada 3-9 April 2021" kata Raditya yang dikutip dari siaran pers BNPB Senin 5/4/2021. Sumber: kompas.com
Kabar terbaru yang disampaikan oleh Badan Nasional Penanggulanggan Bencana (BNPB) hingga kini sudah mencatat 128 orang meninggal dunia. Sementara itu sebanyak 8.424 telah mengungsi ketempat aman.
"(Meninggal dunia) dengan rincian kabupaten lembata 67 orang, flores timur 49, dan Alor 12" ujar kepala pusat data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis pada Selasa 6/4/2021. Sumber: ccn indonesia.
Banjir ntt merupakan bencana Alam yang terbesar selama tahun 2021. Bencana kemanusiaan ini sangatlah membutuhkan uluran tangan kita sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Sejumlah kerusakan parah terjadi diwilayah ini. Banyak fasilitas umum dan infrastruktur rusak berat akibat banjir bandang NNT. Kepedihan yang mereka alami adalah kepedihan kita juga.
Sebagai saudara setanah air rasanya kurang baik jika melihat saudara-saudara kita tertimpa musibah hanya berpangku tangan. Jika pun tidak dapat membantu dalam bentuk logistik maka bantulah mereka dengan doa-doa kita menurut kepercayaannya masing-masing Agama.
Banjir ntt menyisakan duka mendalam bagi warga NTT, namun duka mereka sejatinya adalah duka kita bersama sebagai saudara dalam kemanusiaan. Banjir bandang di NTT adalah musibah untuk kita bersama sebagai sesama saudara sebangsa dan setanah air.