Mohon tunggu...
salwaa dania
salwaa dania Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

maju terus pantang mundur

Selanjutnya

Tutup

Money

Memajukan Perekonomian Indonesia dengan Mencintai dan Membeli Produk Indonesia

2 Juni 2019   14:10 Diperbarui: 2 Juni 2019   14:16 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia memiliki berbagai macam potensi. Mulai dari potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia nya. Membahas tentang potensi sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia, banyak masyarakat di Indonesia memiliki inovasi dan ide kreatif dalam menciptakan sebuah produk baru. Namun, tidak diimbangi dengan permintaan pasar terhadap produk tersebut membuat inovasi cemerlang ini melemah.

Indonesia mengalami kendala mengenai produk dalam negeri yang kalah saing dengan produk luar negeri. Indonesia kalah saing di dunia perdagangan disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat tentang pemakaian produk lokal.Karena kebanyakan dari masyarakat Indonesia lebih banyak mengkonsumsi atau menggunakan produk luar dari pada dalam. Serta, Tingkat gengsi yang tinggi pun merupakan faktor utama penyebab hal ini terjadi . hal seperti ini lah yang membuat kita tidak cinta pada produk local.

Sebagai salah satu negara yang menjadi serbuan barang-barang import. Ada beberapa merk-merk asli buatan Indonesia tetapi dianggap buatan luar negeri. Sebenarnya hal tersebut sudah membuktikan bahwa Indonesia sendiri mampu untuk membuat produk-produk yang tak kalah dengan produk luar negeri. negeri. Sebut saja Lea, J.CO, POLYTRON, Eiger, Export, POLYGON, dan BUCCHERI. Sebagai warga Negara Indonesia tentu harus bangga dan memakai produk dalam negeri, karena kita harus " CINTA PRODUK DALAM NEGERI".

Padahal, apabila konsumen Indonesia lebih memilih untuk membeli dan mengkonsumsi produk dalam negeri ,hal ini akan meningkatkan produksi unit kecil menengah (UKM) sehinnga ukm akan berkembang dan menjadi perusahaan besar hal ini akan meningkatkan produksi. Dalam melakukan produksi, perusahaan pasti membutuhkan tenaga kerja. Sehingga tingkat pengangguran di Indonesia dapat di tekan seminimal mungkin. Dengan demikian, taraf hidup masyarakat akan meningkat.

Dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang memiliki pengangguran dan memiliki pekerjaan maka hal ini akanmeningkatkan pajak sehingga devisa negara akan meningkat. Dengan meningkatnya devisa negara pembangunan dan kesejaterahan akan semakin merata.

Selain keuntungan yang kita dapat seperti paragraph sebelumnya, sebenarnya cinta produk Indonesia dapat menjadi gambaran betapa besar rasa cinta masyarakat pada bangsa ini. Bayangkan, ketika seluruh rakyat Indonesia dengan penuh kesadaran mengkonsumsi produk-produk buatan lokal di tengah deras arus barang impor dari luar negeri. Secara tak langsung, konsumsi yang begitu besar akan meningkatkan keuntungan pelaku usaha sehingga terus meningkatkan mutu produk-produknya sebagai timbal balik dari kepercayaan publik dalam negeri.

kita juga perlu belajar dari masyarakat Jepang yang sangat loyal terhadap barang-barang buatan negaranya meskipun tidak sedikit barang dari luar negeri yang masuk. Karena mereka percaya dengan kualitas produk dalam negeri yang menjadi solusi negaranya untuk menjadi bangsa yang besar.

Sudah seharusnya pelaku usaha di tanah air bisa lebih memahami keinginan konsumen yang tidak mau 'ditipu' dengan dijualnya suatu barang yang harganya tidak sebanding dengan mutu. Maka perlu bagi para pelaku usaha untuk senantiasa meningkatkan mutu dan pelayanan terhadap konsumen dalam negeri, sehingga masyarakat tidak akan ragu memilih untuk menggunakan produk-produknya.

Dari sudut pandang sumber daya manusia, kualitas orang-orang Indonesia juga tidak kalah dibandingkan dengan orang-orang di negara-negara maju, jika saja kita mau belajar dengan sungguh-sungguh. Hal ini terbukti dengan banyak tokoh-tokoh dan cendikiawan yang berasal dari negara kepulauan terbesar di dunia ini. Namun kemauan saja tidak cukup untuk mengubah segalanya. Fasilitas pendukung pun harus mumpuni agar industri ekonomi kreatif semakin maju. Hal ini yang harus menjadi sorotan lintas generasi agar mampu berkolaborasi untuk menciptakan iklim ekonomi yang semakin sehat.

Pemerintah juga tidak boleh lepas tangan. Dalam hal ini peran pemerintah sebagai teladan sangat diharapkan. Bagaimana mungkin masyarakat diminta untuk mencintai produk dalam negeri kalau pejabat pemerintahan sendiri ternyata lebih senang memakai produk-produk luar negeri. Kementerian Perindustrian pun terus gencar mengajak kepada seluruh masyarakat untuk semakin mencintai, menggunakan dan mempromosikan produk industri dalam negeri.

Langkah strategis ini akan mendorong pertumbuhan industri nasional karena adanya peningkatan pada produktivitas dan permintaan, bahkan juga dapat mengurangi ketergantungan terhadap produk impor. "Pemerintah telah menekankan terhadap penggunaan produk-produk dalam negeri, khususnya mengisi untuk pengadaan barang yang dilakukan oleh pemerintah. Kalau bukan mulai dari kita, siapa lagi yang akan menggunakan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Ngakan Timur Antara di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Senin (29/10) saat menghadiri kegiatan diskusi nasional bertajuk "Made in Indonesia: Cintai Produk Lokal Indonesia" yang diinisiasi oleh para mahasiswa Program Vokasi Komunikasi (Vokom) UI. Tujuannya guna meningkatkan kesadaran dan kecintaan dari para pemuda-pemudi Indonesia terhadap penggunaan dan promosi produk dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun