Mohon tunggu...
Salsabilla Eliya Andaru
Salsabilla Eliya Andaru Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Saya adalah mahasiswa Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cegah Stunting pada Anak dengan Meningkatkan Kesehatan Gigi dan Rongga Mulut

8 Juni 2022   18:22 Diperbarui: 8 Juni 2022   18:25 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sejak dahulu hingga saat ini, Stunting menjadi suatu permasalahan yang tak kunjung selesai di negeri ini. Hampir setiap hari, bulan, dan tahun, stunting terus menjadi permasalahan utama di kalangan balita dan anak-anak Indonesia. Hal ini terus menjadi perhatian utama sebab tingkat stunting balita di Indonesia sudah melampaui batas yang telah ditetapkan World Health Organization (WHO).

Stunting atau yang biasa kita kenal sebagai kurangnya gizi merupakan gangguan tumbuh kembang yang dialami balita hingga anak-anak akibat gizi yang buruk, infeksi terus-menerus atau berulang, dan tidak memadainya stimulasi psikososial. Berdasarkan SSGI (Studi Status Gizi Indonesia) tahun 2021, sebanyak 24,4% anak-anak Indonesia berusia 8 tahun ke bawah mengalami stunting dan 17% lainnya mengalami underweight atau berat badan dibawah batas normal. Jika hal ini terus-menerus dibiarkan maka akan berpotensi buruk untuk generasi masa depan Indonesia, sebab stunting dapat menghambat pertumbuhan serta perkembangan otak anak-anak yang akan menyebabkan risiko keterbelakangan mental. Selain itu dalam hal akademik, anak-anak yang terkena stunting juga akan terhambat sebab akan memiliki kemampuan belajar yang rendah. Dalam hal kesehatan tubuh pun, anak-anak yang terkena stunting dapat terkena risiko terkena berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi dan diabetes.

Banyak faktor yang telah menjadi penyebab terjadinya stunting pada balita hingga anak-anak. Mulai dari pemberian nutrisi yang kurang atau bahkan tidak cukup, faktor lingkungan, pola asuh orang tua, serta faktor ekonomi yang kurang juga dapat menyebabkan tingginya risiko stunting pada balita dan anak-anak. Namun, terdapat salah satu faktor penyebab meningkatnya risiko stunting yang sering tidak disadari masyarakat dan orang tua, yaitu karies gigi.

Karies gigi merupakan proses demineralisasi struktur gigi yang disebabkan oleh asam atau hasil metabolisme bakteri Streptococcus mutans akibat adanya penumpukan plak di dalam rongga mulut. Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019, prevalensi karies gigi terbesar ada pada kalangan usia anak-anak dan Hasil Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) menyebutkan hanya 7% anak-anak di Indonesia yang terhindar dari penyakit karies gigi. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa sisanya yaitu sebesar 93% anak-anak di Indonesia mengalami karies gigi dimana angka ini cukup tinggi sehingga dapat meninggikan risiko terjadinya stunting pada anak-anak.

Karies gigi dapat dikaitkan dengan stunting sebab memiliki hal-hal yang saling berhubungan. Jika gigi anak-anak mengalami karies, maka akan menyebabkan sebuah lesi dan lubang pada gigi susu, sehingga akan menyebabkan gigi susu akan lepas sebelum waktunya. Jika gigi susu anak-anak lepas sebelum waktunya, maka hal ini dapat menyebabkan gangguan dalam mengunyah dan mencerna makanan. Sebab gigi susu yang hilang dapat mengakibatkan fungsi pengunyahan juga berkurang. Hal tersebut akan menyebabkan kurangnya kemampuan anak-anak untuk mendapatkan gizi dan nutrisi yang baik. Jika anak-anak tidak mendapatkan cukup gizi dan nutrisi yang baik, maka hal ini dapat meninggikan terjadinya stunting pada anak-anak. Selain itu, untuk memiliki gigi yang sehat dan bebas karies juga memerlukan cukup nutrisi dan gizi yang baik, supaya kelenjar saliva cukup menghasilkan saliva yang akan membantu membersihkan rongga mulut dan mencegah terjadinya karies.

Oleh karena itu, angka karies harus diturunkan untuk mengurangi dan mencegah risiko terjadinya stunting pada anak-anak. Dengan upaya peningkatan kesehatan gigi dan rongga mulut pada anak-anak, maka angka karies hendaknya dapat diturunkan. Beberapa upaya seperti mengedukasi anak-anak supaya menyikat gigi rutin dua kali sehari, menggunakan obat kumur, serta memakan makanan dengan nutrisi dan gizi yang baik diharapkan dapat menekan angka terjadinya karies dan mencegah terjadinya stunting pada anak-anak. Hal ini tentunya juga harus didukung oleh pola asuh orang tua supaya membiasakan anak untuk hidup sehat, menjaga kesehatan tubuh dan rongga mulut, serta memberi cukup nutrisi dan gizi yang baik pada anak-anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun