Mohon tunggu...
salsabilla aripin
salsabilla aripin Mohon Tunggu... Dokter - mahasiswi

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Isu Kedokteran Bayi Tabung

19 Agustus 2019   21:11 Diperbarui: 19 Agustus 2019   21:22 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: Salsa Billa As'syifa

Bayi tabung adalah suatu metode yang semakin umum dari teknologi bantuan reproduksi. Karena pengamatan cermat dan tindakan lanjut diperlukan sebagai bagian dari prosedur, studi tentang bayi tabung atau in Vitro Fertilization (IVF)  memberikan kesempatan yang ideal untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor klinis dan demografis bersama dengan keadaan nyata dalam lapangan sehingga memperbesar kuantitas dan kualitas reproduksi. Bayi tabung menjadi semakin umum dilakukan sebagai bantuan pada tahun 2003, yang berjumlah 1% dari semua kelahiran di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, siklus bayi tabung meningkat dari <46.000 di tahun 1995 untuk >120.000 di tahun 2005. Meningkatnya popularitas bayi tabung dan  pengumpulan data risiko telah mendorong sejumlah penelitian-penelitian untuk mengindentifikasi dan memperkirakan tingkat keberhasilan bayi tabung. Kebiasaan tertentu juga dapat mempertinggi peluang banyaknya tindakan ini sepeti obesitas, konsumsi alkohol, paparan lingkungan yang tersebar luas termasuk pestisida, Bifenyis polychlorinated (PCB), serta gangguan endokrin.(1)

Memiliki keturunan adalah suatu kewajiban,khususnya bagi budya Indonesia. Tekanan masyarakat yang mengklaim dan mewajibkan keturunan ini juga menjadi salah satu pemicu dilakukannya IVT ini. Namun, perkembangan zaman yang membuat orang lebih memperhatikan karir membuat banyak orangtua yang menunda kehamilan, yang mengakibatkan kesuburan orangtua itu sendiri berkurang, sehingga beralihlah ke alternatif bayi tabung. Bayi tabung adalah proses pembuahan dengan mengekstrak telur, mengambil sampel sperma, dan kemudian mengkombinasikan telur dan sperma secara manual dalam sebuah laboratorium dan akan menghasilkan embrio. Embrio nantinya akan dipindahkan ke dalam rahim wanita. Mengapa tindakan bayi tabung ini dilakukan? Tindakan ini dilakukan untuk mengobati atau membantu infertilitas dalam pasien yang mengalami gangguan seperti rusaknya tuba fallopi, berkurangnya jumlah sperma laki-laki, gangguan ovulasi, kegagalan indung telur yang premature, uterine febroids yaitu wanita yang dengan sengaja menghilangkan atau mengangkat tuba fallopi mereka, atau kelainan genetik yang tidak dapat diidentifikasi. Sehingga tindakan ini cukup membantu bagi pasien yang ingin memiliki keturunan atau namun hal itu sulit untuk dicapai atau gagal dalam memiliki keturunan. Walau banyak manfaat yang akan mendukung tindakan ini untuk beberapa orang, ada pula sisi negatif dari tindakan ini, yang membuat beberapa pasien harus memikirkan tindakan hal ini matang-matang. Adanya dua sisi yang berlainan dari tindakan ini sehingga menimbulkan pro dan kontra, khususnya di Indonesia. Pihak yang menentang tindakan ini memiliki fakta bahwa tindakan ini akan berisiko bagi calon bayi seperti risiko kerusakan otak lebih tinggi, aneuploidy, maupun keguguran yang dapat membahayakan calon ibu dan anak. IVF juga memperbesar peluang terjadinya prematuritas, berat lahir kecil, malformasi, serta penyakit lainnya bagi anak. Davies et al mengatakan bahwa risiko cacat lahir akibat injeksi sperma intrasitoplasma  tetap meningkat setelah penyesuaian yang beragam, meskipun kemungkinan residual tidak dapat dikecualikan.(2)

Karena banyaknya tuntutan dan harapan dari orangtua, tentu kehamilan adalah yang paling membahagiakan. Wanita yang tidak dapat memiliki keturunan lebih dianjurkan untuk melakukan IVF. Namun, prosedur ini juga disarankan sebagai alternatif bagi pasangan ( jika wanita memiliki salura tuba fallopi yang normal) namun memiliki tingkat kehamilan dilaporkan dua kali lipat dari yang biasanya dicapai oleh IVF. Kemudahan tindakan ini kini juga meningkat lewat adanya pengurangan biaya,risiko, dan ketidaknyamanan pasien dengan diluncurkannya aplikasi terbaru dari aspirasi arocyte untuk pemulihan oosit. IVF adalah bentuk teknologi reproduksi bantuan atau disebut assisted reproductive technology (ART) yang sangat berperan dalam dunia medis, khususnya pasangan yang ini melestarikan keturunannya. Teknik ini memang teknik yang paling umum digunakan ketika teknik lainnya gagal.(3)

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun