Mohon tunggu...
Salsabila Jauhara 21
Salsabila Jauhara 21 Mohon Tunggu... Lainnya - Bismillah

Semangat.....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apakah Anak Perlu Mempunyai Keahlian dalam Bakat dan Minat?

26 September 2020   07:05 Diperbarui: 26 September 2020   07:23 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semua anak mempunyai keahlian yang berbeda-beda dalam medalam bakat dan minat. Karena keahlian itu sebuah bakat dan minat perlu diasah dan dilatih. Menurut KBBI, Keahlian adalah kemahiran dalam suatu ilmu yang berupa kepandaian maupun pekerjaan. Keahlian ialah suatu kemampuan yang melakukan sesuatu terhadap sebuah peran dan dapat  kemampuan yang bisa di pindahkan dari satu orang ke orang yang lainnya.

Suriasumantri (2001:42) mengemukakan penalaran adalah suatu aktivitas yang berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan. Bakry (1986:1) menyatakan penalaran merupakan suatu konsep pada umum menunjuk salah satu proses pemikiran sampai suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui. Penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan dengan proses pemikiran.

Bakat adalah kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang yang dapat diterapkan dalam mempelajari sesuatu hal yang cepat atau mempelajari waktu dengan singkat agar bisa mendapatkan hasil yang sangat baik dalam sebuah keterbatasan yang dimiliki oleh bakat yang tidak mudah di pindahkan kepada orang lain ataupun bakat tidak bisa di ajarkan maupun mengajarkannya yang dapat kita lakukan dengan memilih bakat dan kemudian mendapatkannya. Didalam bakat yang mempunyai tiga jenis adalah bakat berusaha bakat berpikir, dan bakat berhubungan.

Minat dalam arti singkat adalah menggambarkan motivasi,  mempengaruhi perhatian, berpikir dan berprestasi. Minat adalah seseorang yang merasa tertarik atau tidak suka terhadap suatu rangsangan. Minat merupakan sebuah dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang dengan sesuai keinginannya. Minat merupakan faktor yang dapat mengarahkan bakat dan keberadaannya dalam faktor utama pengembangan bakat. (Lucy, 2009)

Minat dapat dibedakan menjadi dua yaitu yakni minat pribadi (personal interest) adalah mempunyai ciri pribadi yang menunjukkan pada suatu kegiatan yang spesifik misalnya minat pada olahraga, ilmu pengetahuan, musik, tarian, computer dan minat lainnya. Dan minat situasional adalah minat yang menumbuhkan pada kondisi atau faktor lingkungan misalnya melalui peran pendidikan formal, bebagai informasi atau media yang diperoleh melalui buku, internet atau televisi.

Minat dalam keadaan psikologis yakni seseorang memiliki penilaian yang tinggi untuk suatu kegiatan (value of activity) dan pengetahuan yang tinggi terhadap kegiatan tersebut dalam kecenderungan sebuah keinginan terhadap sesuatu yang memenuhi dorongan hati, dorongan dari dalam diri yang mempengaruhi gerak dalam kehendak terhadap sesuatu, dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan atau cita-cita yang menjadi keinginannya.

Faktor yang mendukung dalam pengembangan bakat dan minat adalah faktor intern faktor bawaan (genetik) karena faktor yang mendukung perkembangan individu dalam minat dan bakat sebagai totalitas karakteristik individu dapat diwariskan orang tua kepada anak dalam segala potensi yang melalui fisik maupun psikis yang dimiliki individu sebagai pewarisan dari orang tuanya sebagai faktor hereditas dalam faktor pertama munculnya bakat (Yusuf ; 2004 ; 31).

Dari segi biologi, bakat ini juga berhubungan dengan fungsi otak yang terdiri otak kiri dominan dalam segala tindakan dan verbal, intelektual, sequensial, teratur rapi, dan logis. Dan otak kanan dalam berhubungan dengan masalah spasial, non verbal, estetik dan artistic serta atletis. Dan faktor kepribadian dalam keadaan psikologis dimana perkembangan potensi anak tergantung pada diri dan emosi anak yang membantu anak dalam membentuk konsep serta optimis dan percaya diri dalam mengembangkan minat dan bakatnya (Asror ; 1999 ; 93).

Ada lagi dari faktor ekstern merupakan faktor lingkungan yang mengolah berbagai hal untuk mendukung pengembangan minat dan bakat anak. Faktor lingkungan keluarga adalah tempat latihan atau belajar dan tempat anak memperoleh pengalaman, karena keluarga adalah lingkungan pertama dan paling penting bagi anak. (Sutiono ; 1998 ; 171).

Faktor lingkungan sekolah karena suatu lingkungan yang mempengaruhi proses belajar mengajar yang kondusif dan bersifat formal dalam pengembangan minat dan bakat anak dikembangkan secara intensif. Dan terakhir, lingkungan sosial dalam suatu lingkungan yang berhubungan dengan kehidupan masyarakat. Dalam lingkungan ini anak dapat mengaktualisasikan minat dan bakatnya kepada masyarakat.

Cara mengembangkan bakat dan minat yang pertama, perlu keberanian yang membuat kita mampu menghadapi tantangan atau hambatan yang bersifat fisik, psikis maupun kendala-kendala sosial lainnya. Dengan keberanian itu kita dapat mampu menyelesaikan jalan keluar berhadapan dengan berbagai kendala yang ada atau sebaliknya yang membuat kita takut dan melarikan diri secara tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun