Mohon tunggu...
salsabila
salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa

ILMU KOMUNIKASI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Mendengar Lebih Penting dari Berbicara: Seni Komunikasi dalam Human Relation

4 Mei 2025   18:28 Diperbarui: 4 Mei 2025   18:28 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di era yang serba cepat ini, banyak orang lebih fokus pada persiapan jawaban ketimbang benar-benar memahami lawan bicara mereka. Padahal, dalam menjalin hubungan yang sehat baik di lingkungan kerja, kampus, maupun dalam kehidupan pribadi kemampuan mendengarkan adalah kunci yang sangat penting. Mendengarkan bukan sekadar membiarkan orang lain berbicara, tetapi juga hadir sepenuhnya dalam percakapan. Artikel ini akan membahas bagaimana seni mendengarkan secara aktif memiliki peran yang signifikan dalam membangun komunikasi yang efektif dan harmonis dalam konteks hubungan antarmanusia.

Hubungan antarmanusia, atau yang dikenal sebagai human relation, mengacu pada kemampuan individu untuk membangun dan memelihara hubungan yang harmonis dengan orang lain. Di dalam setiap jenis hubungan baik yang bersifat formal maupun informal komunikasi berfungsi sebagai fondasi yang sangat penting. Namun, pemahaman tentang komunikasi seringkali terfokus hanya pada kemampuan berbicara dengan baik. Sementara itu, penting untuk disadari bahwa separuh dari komunikasi yang efektif justru terletak pada bagaimana kita mendengarkan.

Mendengarkan aktif adalah keterampilan yang melibatkan perhatian sepenuhnya kepada lawan bicara, tanpa interupsi, tanpa sikap menghakimi, serta dengan respons yang mencerminkan empati. Ini lebih dari sekadar mendengar suara; ini tentang memahami makna dan emosi yang disampaikan, serta menciptakan ruang yang aman bagi orang lain untuk mengekspresikan diri mereka.

Beberapa ciri-ciri mendengarkan aktif meliputi:

- Menatap lawan bicara dengan penuh perhatian.

- Mengangguk atau memberikan respons kecil sebagai tanda bahwa Anda memahami.

- Mengajukan pertanyaan terbuka untuk memperjelas maksud pembicara.

- Tidak memotong pembicaraan.

- Menghindari multitasking selama percakapan.

Banyak konflik dan kesalahpahaman yang muncul bukan karena kekurangan kata-kata, melainkan karena kurangnya perhatian saat seseorang berbicara. Seringkali, orang lebih ingin dipahami sebelum diminta untuk memahami orang lain. Ketika kita benar-benar mendengarkan, kita menunjukkan rasa hormat dan membuka peluang untuk menjalin hubungan yang lebih mendalam. Di lingkungan kerja, misalnya, seorang atasan yang mau mendengarkan keluhan dan masukan dari bawahannya akan mendapatkan respect yang lebih tinggi dan dianggap bijaksana. Begitu pula dalam pertemanan, sosok yang dapat menjadi “tempat curhat” sering kali menjadi teman tepercaya bukan karena banyak bicara, tetapi karena mengerti kapan saatnya untuk mendengarkan dengan seksama.

Sayangnya, mendengarkan dengan penuh perhatian tidak selalu merupakan hal yang mudah dilakukan. Ada berbagai hambatan yang sering kali mengganggu kita, seperti:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun