Mohon tunggu...
Salma Rizki Febrian
Salma Rizki Febrian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Angkatan 2021, jurusan D3 Bahasa Mandarin Sekolah Vokasi Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pelarangan Kampanye LGBT di Piala Dunia Qatar

19 Desember 2022   17:08 Diperbarui: 19 Desember 2022   17:17 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Piala Dunia merupakan ajang yang sangat dinanti-nantikan di ajang olahraga sepakbola. Piala Dunia diselenggarakan setiap 4 tahun sekali yang dimulai pada tahun 1930. Piala Dunia tahun 2022 diselenggarakan di Negara Qatar. Penunjukkan Qatar sebagai tuan rumah piala dunia juga merupakan pertama kalinya sejarah persepakbolaan dunia diadakan di tanah Arab. Piala Dunia Qatar menjadi sorotan dunia mulai dari culture negara tuan rumah, kesiapan dalam menyambut piala dunia yang sungguh spectacular. Qatar sendiri merupakan negara yang terletak di semenanjung kecil Arab di Asia Selatan. Kekayaan Negara Qatar tidak perlu diragukan lagi, karena Negara Qatar memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang berlimpah.

Piala Dunia Qatar juga menjadi ajang bagi negara-negara lain terutama barat untuk melihat secara langsung dan juga mengenal secara langsung akan culture Islam. Negara Qatar merupakan negara Islam, ideologi yang dipakai untuk menjalankan negaranya langsung berasal dari Al-Qur'an. Penyelenggaraan piala dunia di Qatar memicu beberapa perdebatan khususnya terkait pelarangan akan beberapa hal kebiasaan dunia barat untuk tidak dilakukan di Negara Qatar diantaranya tidak boleh berhubungan intim apabila bukan pasangan resmi secara hukum, membawa makanan atau minuman haram seperti alkohol, dilarang penggunaan atribut LGBT.

Berbagai Kebijakan yang Negara Qatar berikan yang tentunya sudah disetujui oleh pihak FIFA masih ditentang oleh anggota negara FIFA lainnya seperti German, Inggris, dan Denmark yang bahkan sampai mengancam akan keluar jika tidak dicabutnya larangan memakai atribut LGBT di ajang Piala Dunia Qatar. Oleh karena itu, FIFA mencabut larangan akan kampanye LGBT. LGBT adalah hal yang salah bukan lagi menyimpang, di semua agama tidak ada yang mengizinkan adanya LGBT.

 Pelarangan Kampanye LGBT di Piala Dunia Qatar bagi saya sudah tepat, karena selain untuk bisa mencegah keberlanjutan hal menyimpang ini juga bisa sebagai pelurusan bagi individu agar tidak menyimpang. Mengutip dari perkataan Menteri Mahfud MD bahwa LGBT adalah hal menyimpang dan tidak benar, dan menyangkal juga bahwa LGBT adalah ciptaan tuhan juga jadi tidak boleh dibedakan atau dilarang, hal ini sama saja konsepnya dengan tuhan menciptakan Iblis namun apakah Iblis itu hal yang benar dan kita tidak boleh menjauhinya?.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun