Mohon tunggu...
Salma Ayunda
Salma Ayunda Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswi

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pentingnya Pola Asuh pada Anak dan Dampaknya

13 November 2019   08:00 Diperbarui: 13 November 2019   08:05 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pola asuh yang dilakukan oleh orangtua mayoritas melihat dari bagaimana perilaku orangtuanya dulu saat mengasuhnya. Jika hidupnya sekarang teratur, maka pola asuh orangtuanya dulu sudah tentu akan di aplikasikannya pada buah hatinya saat ini, begitupun sebaliknya.

Penelitian yang telah dilakukan oleh psikologi ternama seperti Diana Baumrind, Maccoby dan Martin mengemukakan : "Dampak dari pola asuh pada anak sangat besar, baik dari segi kualitas kesehatan, pembentukan pola pikir anak dan pembentukan kepribadian atau karakter anak jangka panjang". Pola asuh yang dilakukan oleh keluarga hanya diterapkan satu dari empat tipe pola asuh orangtua, karena terlepas dari gaya hidup, sosial ekonomi, budaya dan domisili, berikut ini penjelasannya:

1. OTORITER

Terkenal dengan pola asuh yang meminta kepada anak untuk selalu mentaati peraturan yang telah dibuat oleh keluarga. Dampaknya anak bukannya berkembang sesuai ekspektasi orangtua tapi malah bertolak belakang. Seorang anak lebih suka berkembang dengan kemampuannya masing-masing tanpa paksaan yang lebih dari orangtuanya, dengan begitu anak akan lebih mudah menemukan jati dirinya sendiri.

2. PERMISIF

Pola asuh ini mempunyai model menuruti semua yang diinginkan anak tanpa banyak aturan. Akibatnya anak akan menjadi pribadi yang egois, sulit diatur, impulsif karena seharusnya orang tua memberikan arahan dan menfilter atas apa yang diinginkan anak bukan malah menuruti semua keinginan anak.

3. PENGABAIAN

Sudah cukup jelas dari subjudulnya yang berarti orang tua tidak peduli sama segala sesuatu yang berkaitan dengan anaknya. Orang tua tidak memberinya peraturan juga tidak memberinya pujian atau reward. Hal ini bisa terjadi karena latar belakang orang tua mempunyai gangguan psikis dan juga bisa karena oran tua terlalu sibuk dengan karirnya sendiri. Beberapa Dampaknya yaitu anak harus belajar dan memenuhi tugasnya secara mandiri, sangat jarang terjadi komunikasi antara anak dan orang tua.

4. DEMOKRASI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun