Mohon tunggu...
Salma Fatimah Azzahra
Salma Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa semester 7 di universitas negeri semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unnes GIAT 3 Adakan Perlombaan Memasak untuk Mencegah Stunting di Desa Maguan, Rembang

5 Desember 2022   17:18 Diperbarui: 5 Desember 2022   17:25 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pamflet Perlombaan Memasak. Dokpri

Maguan (4/12) – Kegiatan perlombaan memasak dalam mencegah stunting di Desa Maguan yang diikuti oleh ibu-ibu yang diwakilkan setiap RT dua orang, dengan tujuan agar melatih para ibu-ibu Desa Maguan dalam membuat makanan yang sehat dan yang dapat di konsumsi oleh para balita, serta agar dapat melatih dan mengasah keterampilan memasak para ibu-ibu yang ada di Desa Maguan. 

Proses Penjurian. Dokpri
Proses Penjurian. Dokpri
Kegiatan perlombaan memasak yang diadakan oleh KKN UNNES GIAT 3 ini. Adanya lomba memasak ini para ibu-ibu yang mengikuti kegiatan sangat berantusias untuk mengikuti lomba sehingga para ibu-ibu yang mengikuti kegiatan perlombaan ini dapat dengan mudah menjalin silahturahim dan Kerjasama antar RT. Dengan diadakan perlombaan memasak ini maka ibu-ibu di Desa Maguan ini lebih giat dalam mencari inovasi serta informasi terkait makanan serta minuman yang dapat mencegah stunting.

Metode pendekatan sosialisasi yang dilakukan oleh KKN UNNES GIAT 3 ini melakukan kunjungan ke setiap RT dengan memberikan informasi terkait lomba. Lalu mengikuti kegiatan yang diadakan oleh desa ataupun RT, seperti pengajian rutin dan memberikan informasi terkait lomba yang akan kami adakan. Serta mengajak ibu PKK dalam menyebarluaskan informasi terkait lomba memasak.

Perlombaan memasak ini di lakukan di Balai Desa Maguan dengan jam 08.00 – 10.00, dengan aktivitas memasak dilakukan di rumah masing-masing serta melakukan penjurian di Balai Desa Maguan pada jam 10.00, pada saat di lakukan penjurian, dilakukan pula doorprize dengan pertanyaan terkait stunting, daun kelor dan susu. 

Pembagian Doorprize. Dokpri
Pembagian Doorprize. Dokpri
Apa itu stunting ?

Stunting sendiri merupakan masalah kurangnya gizi yang kronis dan disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga hal ini dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan anaak, seperti pada tinggi badan anak yang lebih pandek dari standar seusianya.

Pencegahan dari stunting menjadi salah satu fokus pemerintah, dengan upaya yang bertujuan agar anak-anak yang ada di Indonesia agar dapat tumbuh serta berkembang dengan optimal dan maksimal, dengan disertai kemampuan emosional, sosial dan fisik yang akan siap belajar, dan mampu berinovasi serta berkompetisi pada tingkat global (P2PTM KEMENKES RI).

Apakah daun kelor dapat mencegah stunting ?

Penelitian yang dilakukan pada tahun 1990an mengenai nutrisi daun kelor, di Afrika sendiri daun kelor mulai digunakan dalam mengatasi kelaparan. Pada daun kelor sendiri terdapat gizi yang tingga yang dapat mengatasi stunting. Daun kelor setara dengan tiga kali potassium pisang, jika dalam bentuk serbuk kandungan potassium kelor setara dengan 15 kali potassium pada pisang. 

Pada satu mangkuk daun kelor setara dengan empat kali kalsium susu sebanyak 200 ml. Dalam bentuk serbuk kalsium kelor setara dengan 17 kali kalsium susu. Riset yang dilakukan oleh para peneliti, tidak adanya risiko atau efek samping dari mengonsumsi daun kelor. Dalam bentu segar ataupun kering daun kelor dapat memberikan banyak keuntungan pada gizi bagi kesehatan dan juga dapat mencegah stunting.

Tindak lanjut dari adanya kegiatan ini adalah untuk kedepannya ibu-ibu yang ada di Desa Maguan dapat memahami masakan yang baik bagi balita serta yang dapat mencegah stunting agar dapat mengurangi angka stunting yang ada di Indonesia. Dan juga dengan diadakannya perlombaan ini maka warga akan sering bergotong royong dan bersilahturahmi antar RT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun