Mohon tunggu...
Salma Arlistia
Salma Arlistia Mohon Tunggu... Mahasiswa - ordinary

just vibin'

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Media Sosial Terhadap Masalah Mental Remaja Ditinjau dari Teori Dramaturgi

24 Oktober 2022   11:58 Diperbarui: 24 Oktober 2022   12:59 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salma Arlistia

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

salmaarlistya@gmail.com

ABSTRAK

Media sosial pada zaman sekarang sepertinya sudah menjadi suatu hal wajib dimiliki oleh seluruh kalangan masyarakat, terutama pada usia remaja. dan dengan begitu, pastinya media sosial mempunyai pengaruh atau efek terhadap remaja, khususnya pengaruh terhadap permasalahan mental remaja yang di mana permasalahan mental pada remaja ini akan ditinjau dari teori dramaturgi. Tujuan dilakukannya penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas tengah semester pada mata kuliah Teori Sosiologi Modern sekaligus untuk memaparkan informasi mengenai pengaruh media sosial terhadap masalah mental remaja yang ditinjau dari teori dramaturgi. Metode penulisan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode literatur studi kasus.

Kata Kunci: Media Sosial, Masalah Mental, Remaja, Sosial, Dramaturgi

PENDAHULUAN

Pada zaman sekarang, tidak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia saat ini sangat erat kaitan dan hubungannya dengan media sosial. Dapat dikatakan media sosial mempunyai peran yang penting hampir di segala kalangan masyarakat. Media sosial mempunyai fungsi dan manfaat yang sangat banyak, selain bisa mengirim dan menerima pesan hanya dalam hitungan detik, mempermudah komunikasi antar manusia dengan tidak melihat sejauh apa jarak yang dicapai, dapat juga mempermudah pekerjaan banyak orang. Media sosial juga mempunyai banyak fitur, variasi, dan juga fungsinya masing-masing. Tidak sedikit juga informasi yang diberikan oleh media sosial sangat lengkap dan hangat. Tetapi selain banyaknya sisi positif yang didapat dari penggunaan media sosial, tentunya media sosial juga memiliki banyak sisi negatif yang tentunya harus kita antisipasi dan hindari. Media sosial, seperti namanya, merupakan sebuah media, atau platform berbentuk digital yang memberikan dan menyediakan fasilitas untuk masyarakat melakukan aktivitas sosial bagi setiap individu. Pada dasarnya, media sosial adalah salah satu bagian dari perkembangan internet seiring dengan kemajuan zaman. Media sosial adalah media berbasis digital yang menduduki interaksi sosial. Beberapa contoh media sosial yang sedang ramai digunakan pada saat ini adalah Instagram, Facebook, Twitter, Whatsapp, Telegram, dan masih banyak yang lainnya. Dan tentunya, media sosial mempunyai banyak fungsi seperti yang sudah dikatakan tadi, media sosial sangat membantu  dan mempermudah kita dalam melakukan interaksi jarak jauh, oleh karena itu media sosial berhasil menghubungkan hampir setiap orang yang memiliki akses internet. Tetapi selain fungsi tersebut, media sosial juga mempunyai fungsi lain yaitu tentunya komunikasi. Selain komunikasi, media sosial dapat juga digunakan untuk berjualan, berbisnis. Media sosial merupakan sebuah tempat atau wadah untuk melakukan dan menjalankan sebuah usaha atau bisnis. Karena jangkauan yang luas, media sosial merupakan tempat yang tepat untuk melakukan suatu usaha atau bisnis. Manfaat lain dari media sosial adalah sebagai sarana untuk belajar dan pembelajaran, banyak ilmu pengetahuan yang dapat kita peroleh hanya dari menjelajahi internet atau media sosial. Tetapi, kita harus tetap memperhatikan sumber bacaan yang kita baca, apakah tulisan tersebut dapat diuji validitasnya. 

Berbicara tentang media sosial yang pada saat ini telah menjamur di masyarakat, tentunya hal ini mempunyai dampak atau pengaruh bagi penggunanya, terutama pada kalangan remaja yang pada umumnya mereka masih belum stabil dan bisa dikatakan mereka masih mencari jati dirinya masing-masing. Jadi tentunya, apa yang mereka lihat di media sosial akan memberikan dampak atau pengaruh bagi diri mereka, terutama bagi kesehatan mental mereka, sebelumnya, kita perlu mengetahui apa saja permasalahan mental yang mungkin dialami oleh remaja. Remaja sering mengalami permasalahan mental yang biasa dikenal sebagai mental illness. Disebut juga dengan gangguan mental atau jiwa. Kondisi permasalahan mental ini dapat mempengaruhi pikiran, perasaan, perilaku, suasana hati, atau kombinasi diantaranya. Permasalahan mental atau mental illness yang umum dan biasanya terjadi adalah anxiety atau gangguan kecemasan. Gangguan kecemasan ini tidak jarang mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan kecemasan ini berbentuk rasa cemas atau khawatir yang berlebihan dan seringnya gangguan kecemasan ini tidak dapat terkendali. Kondisi gangguan kecemasan ini dapat disertai dengan reaksi fisik seperti banyak berkeringat, sulit bernapas, dan juga jantung berdebar. Selain gangguan kecemasan. Selain ganguan kecemasan, remaja juga tidak jarang terkena gangguan makan. Gangguan makan adalah masalah mental yang melibatkan pikiran tentang makanan dan perilaku makan, misalnya jika seseorang sedang stress atau mempunyai banyak tekanan dan masalah, seseorang tersebut akan menjadi banyak mengkonsumsi makanan atau makan berlebih, dan bisa juga terjadi sebaliknya, jika seseorang sedang stress atau mempunyai banyak tekanan dan masalah, seseorang tersebut akan mengurangi porsi atau kegiatan makan, bahkan tidak memakan makanan apapun. Gangguan mental yang sering dialami remaja selanjutnya adalah depresi. Depresi ini dapat ditandai dengan kesedihan yang berlarut-larut hingga penderitanya merasa putus asa, merasa bersalah, tidak mempunyai motivasi hidup, hilang semangat atau demotivasi, sampai ke berbagai keluhan fisik yang penyebabnya tidak jelas.

Kesehatan mental, permasalahan mental, dan juga media sosial mempunyai hubungan. Karena seringnya kita, khususnya kalangan remaja mengakses dan menggunakan media sosial, maka tidak dapat dipungkiri masalah yang akan diterima pun akan semakin banyak hanya dengan mengakses media sosial. Permasalahan mental yang disebabkan oleh media sosial ini dapat dilihat dan ditinjau dari beberapa aspek. Dan pada penulisan kali ini, permasalahan tersebut akan ditinjau melalui perspektif dramaturgi. Sebelum masuk ke pembahasan lebih lanjut mengenai korelasi antara media sosial dan kesehatan mental yang ditinjau dari perspektif dramaturgi, tentunya kita perlu mengetahui apa itu teori dramaturgi. Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli sosiologi yang berasal dari Canada yaitu Erving Goffman. Dramaturgi yang dimaksud Goffman adalah situasi dramatic yang seolah-olah terjadi di atas panggung sebagai ilustrasi yang diberikan Goffman untuk menggambarkan orang-orang dan juga interaksi yang mereka lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Atau bisa diartikan dramaturgi adalah pedalaman dari konsep interaksi sosial, yang menandai ide-ide individu yang kemudian memicu perubahan sosial pada masyarakat menuju era yang kontemporer. Dengan kata lain, Goffman menggambarkan peranan individu yang berinteraksi dan hubungannya dengan realitas sosial yang dihadapinya melalui panggung sandiwara atau drama dengan menggunakan alur yang masing-masing individu tersebut inginkan. Terdapat juga pengonsepan dari dramaturgi. Yang pertama adalah back stage, yaitu panggung belakang. Panggung belakang ini merupakan ruang di mana berjalannya skenario pertunjukan oleh masyarakat yang mengatur pementasan masing-masing aktor. Atau dengan kata lain, pada backstage ini lah karakter aktor yang asli ditunjukan. Setelah itu ada fornt stage, atau panggung depan. Panggung depan ini memiliki fungsi untuk mendefinisikan situasi penyaksi pertunjukan. Front stage ini sendiri terbagi menjadi dua, setelan pemandangan fisik yang harus tersedia jika aktor ingin memainkan perannya dan front personal sebagai macam-macam perlengkapan yang dibutuhkan sebagai pembahasan perasaan dari aktor tersebut. Lalu front personal pun dibagi menjadi dua, yaitu penampilan dari berbagai jenis barang yang mengenalkan status sosial aktor, kemudian gaya mengenalkan peran macam apa yang dimainkan oleh aktor tersebut dalam situasi tertentu atau dalam kata lain pada front stage ini lah aktor melakukan aksinya dengan pencitraan dirinya sebaik mungkin.

BAGIAN (TEMUAN DAN ANALISIS)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun