Tantangan terbesar dunia pendidikan saat ini adalah menjaga fokus belajar anak di tengah derasnya arus distraksi digital. Menjawab fenomena tersebut, mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI Kampus Cibiru yang tengah melaksanakan Program Penguatan Profesi Kependidikan (P3K) di SDN Kencana Indah 3 Rancaekek, sukses menyelenggarakan webinar bertajuk "Pelaku Pendidikan: Seni Mengelola Perhatian Anak" yang melibatkan beberapa Sekolah Dasar di daerah Kecamatan Rancaekek Kab. Bandung dan Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru sebagai partisipian.
Acara yang berlangsung pada Rabu, 24 September 2025 melalui Zoom Meeting ini menghadirkan sharing session mengenai strategi meningkatkan rentang perhatian (attention span) siswa sekolah dasar. Kegiatan ini dirancang sebagai wadah edukatif bagi guru, orang tua, mahasiswa keguruan, serta masyarakat umum yang peduli dengan isu pendidikan. Pemateri dalam webinar ini  merupakan Dosen UPI Kampus Cibiru yaitu Setyaningsih Rachmania, M.Pd.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa banyak anak mengalami kesulitan mempertahankan fokus sejak usia prasekolah. Faktor penyebabnya beragam, mulai dari kurang tidur, gizi yang tidak seimbang, lingkungan belajar yang kurang mendukung, hingga penggunaan gawai secara berlebihan. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada prestasi akademik, tetapi juga perkembangan sosial-emosional anak.
"Melalui webinar ini, kami ingin memberikan wawasan sekaligus solusi praktis yang bisa diterapkan oleh guru maupun orang tua dalam mendukung konsentrasi anak," ujar Gita Maulida, Ketua Pelaksana Webinar.
Tujuan Kegiatan
Mengedukasi tentang pentingnya rentang perhatian atau attention span pada anak.
Rentang perhatian atau attention span merupakan kemampuan anak untuk memusatkan fokus pada suatu aktivitas dalam jangka waktu tertentu. Kemampuan ini sangat penting bagi perkembangan belajar anak, terutama di usia sekolah dasar, karena menentukan sejauh mana mereka bisa menerima, memahami, dan mengingat informasi. Edukasi mengenai attention span membantu orang tua dan guru menyadari perlunya strategi pembelajaran yang variatif, interaktif, dan sesuai usia agar anak tidak mudah bosan serta tetap antusias dalam belajar. Dengan memperhatikan attention span, proses belajar dapat berlangsung lebih efektif, menyenangkan, dan bermakna.
"Didik anak sesuai zamannya, salah satu cara agar anak antusias adalah katakan 'Tidak ada yang tidak tahu, semua orang di dunia ini harus ingin tahu' dan itu adalah salah satu cara yang saya ajarkan kepada anak saya" ujar Setyaningsih Rachmania, M.Pd, Â Pemateri Webinar.
Memberikan pendekatan praktis dalam mengelola fokus belajar anak.