Mohon tunggu...
Salma Aulia Salsabila
Salma Aulia Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Program Study Kesehatan Masyarakat Universitas Pekalongan

Hi!

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Upaya Pengendalian Stunting di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Intervensi Program Pemberdayaan Masyarakat

27 Januari 2022   23:23 Diperbarui: 28 Januari 2022   09:42 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Oleh : Jaya Maulana, S.KM., M.Kes, Salma Aulia Salsabila

Permasalahan stunting (gagal tumbuh)
masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintah Indonesia. Stunting adalah kondisi tinggi badan seseorang yang lebih rendah atau pendek (kerdil) dari normal berdasarkan usia dan jenis kelamin. 

Hasil Riskesdas Tahun 2018menunjukkan bahwa persentase stunting di Indonesia sebesar 30,8%. Persentase balita stunting tercapai 11,6% dari target 24,1% pada tahun 2020 (laporan kinerja kementerian Kesehatan tahun 2020, 2021). 

Adanya pandemi COVID-19 sejak awal tahun 2020 untuk langkah penurunan kasus stunting menjadi faktor penghambat pencapaian target hingga saat ini serta kebijakan PSBB dan sebagainya yang menyebabkan terjadinya perubahan dan penyesuaian pada sistem pelayanan kesehatan termasuk akses ke pelayanan kesehatan.

Kegiatan PBL II DR Prodi Kesehatan
Masyarakat Universitas Pekalongan dengan mengangkat tema Upaya Pencegahan Dan Penanggulangan stunting pada Masa Pandemi Covid-19 berbasis Keluarga. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Degayu Kecamatan Pekalongan Utara, Sebelum memulai kegiatan intervensi ini mahasiswa melakukan advokasi kepada Lurah, kader, beserta perangkat desa lainnya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak stunting pada balita serta untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peran serta masyarakat dalam program pencegahan dan deteksi dini stunting pada balita yang diharapkan secara langsung dapat memotivasi masyarakat untuk ikut serta memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan pada anaknya sehingga pertumbuhan dan perkembangannya dapat optimal. 

Adapun kegiatan intervensi ini meliputi :

1. Penyuluhan dan praktek PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat)

Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa
tahap. Pertama, tahap sosialisasi, berupa
penyuluhan pentingnya PHBS guna
meningkatkan kesadaran masyarakat.
Kedua, tahap praktek cuci tangan pada anak-anak untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan Sehat sejak dini. Penyuluhan dimulai dengan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab meliputi pemaparan materi mengenai pentingnya penerapan PHBS. Dalam penyuluhan dan praktek cuci tangan yang bersih sebagai perilaku hidup sehat yang telah dilakukan, maka dapat dilihat bahwa hal ini mendapat respon yang positif dan antusias dari para peserta. Kegiatan
penyuluhan dan praktik ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan
serta pengaruh terhadap kebiasaan mencuci tangan yang bersih pada anak sejak dini.

2. PMT (Pemberian Makanan Tambahan)

Pemberian Makanan Tambahan ini
merupakan program intervensi dari kegiatan PBL-2 DR. Berdasarkan data yang ditemukan pada saat PBL 1 DR, di Desa Degayu RT.01/RW.07 Kecamatan
Pekalongan Utara, menunjukkan bahwa ada faktor yang mempengaruhi stunting pada balita. Salah satunya yaitu kurangnya asupan gizi yang diberikan orang tua kepada anak. Kegiatan PMT menggunakan metode door to door yakni dibagikan per rumah responden yang memiliki balita.

Kegiatan PMT ini dilakukan dengan
memberikan makanan tambahan berupa
bubur kacang hijau roti dan pisang hijau
kepada balita di sekitar tempat tinggal.
Banyak balita menyukai bubur kacang hijau dan roti ini karena teksturnya yang mudah ditelan dan memiliki rasa yang tidak asing di mulut balita. Bubur kacang hijau roti dan pisang hijau sendiri mengandung gizi yang baik untuk tumbuh kembang bayi dan balita. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar, mendapat dukungan penuh dari kader dan perangkat desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun