Mohon tunggu...
Salim Rahmatullah
Salim Rahmatullah Mohon Tunggu... Freelancer - Scholarship Hunter

Scholarship Hunter I Soc-Environment Campaigner I HIMMAH NW I Blogger I Traveller and so on.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Bersin Puasa" Kebiasaan Masyarakat Lombok Jelang Puasa

15 Mei 2018   21:44 Diperbarui: 16 Mei 2018   09:07 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber Foto: Gaya Mamah Muda

"Bersin puasa" kedengaran aneh bukan? Bagi yang belum tahu, tentu melongo dan penasaran mendengar istilah ini. Namun tidak,  bagi masyarakat Lombok, terutama bagian timur, "Bersin Puasa" bukan suatu yang aneh, karena "bersin puasa" adalah  istilah yang digunakan untuk menyebut salah satu kebiasaan masyarakat Lombok menjelang tibanya bulan puasa.  

"Bersin" merupakan bahasa lokal sasak yang berarti membersihkan, dan puasa, yaaa, kita sudah tahu lah yaa, ibadah tahunan yang dikerjakan umat muslim. Jadi bersin puasa adalah membersihkan puasa, maksudnya? Hehehe. "Bersin Puasa" maksudnya melakukan perjalanan pelesir ke suatu daerah wisata bersama keluarga atau juga warga kampung, menjelang puasa tiba. Biasanya dilakukan 1-2 hari jelang datangnya bulan suci ramadhan.

Para keluarga atau warga kampung biasanya pelesir menuju pantai  menggunakan berbagai kendaraan; ada yang menggunakan mobil bak terbuka, engkel (Kopaja atau Metromininya daerah Lombok), bahkan truk. Tidak lupa membawa bekal untuk makan- makan dan berpesta di destinasi wisata yang mereka tuju. Tidak jarang  ada yang memasak langsung di tempat wisata, mulai dari bakar ikan, gorok ayam, hingga kambing, bila jumlah yang ikut plesir banyak.

Tak pandang usia, tua, dewasa, remaja, balita, asyik bermain di pantai, diterpa hembusan angin pantai, berkejaran di atas pasir, berenang, bermain bola, semua menikmati. Kala perut sudah mulai keroncongan, berduyun- duyun menghampiri masakan yang sudah disajikan oleh para relawan yang rela tidak mandi dulu, biasanya ibu- ibu dan bapak- bapak, perut yang keroncongan, tentu makan pun lahap.

Walhasil pemahaman sederhana terkait bersin puasa, adalah aktifitas masyarakat menyambut bulan suci ramadhan dengan pelesiran. Entah, apa maksud dari menyambut bulan suci dengan kegiatan seperti ini, jelasnya kebiasaan ini sudah lama dipratikkan sebagian besar masyarakat Lombok  Timur.

Idealnya bulan suci disambut dengan membersihkan bathin, saling maaf- memaafkan, serta mempersiapkan diri dengan ilmu untuk memperbanyak amalan di bulan yang dilipatgandakan ganjaran dari segala amal.

Lantas apakah pelesiran sebelum puasa itu tidak baik? Tentu tidak bisa dijustifikasi buruk juga, karena setidaknya pelesiran yang dilakukan para keluarga sebelum puasa datang mengandung nilai kebahagiaan bagi masyakat yang melakukan "Bersin Puasa".

Wahana rekreasi yang bisa menyegarkan pikiran mereka, dan menambah semangat untuk berpuasa. Ajang untuk memperbaiki kualitas hubungan di antara para anggota keluarga, seperti penuturan Rabiatul Adawiyah, warga Desa Pancor Sanggeng, yang kebetulan melakukan "Bersin Puasa" di Pantai Labuhan Haji. Menurutnya, "Bersin Puasa" ini seperti pindah makan saja, dari rumah ke tempat wisata yang dituju, tapi nilai lebihnya adalah kebersamaan bersama keluarga.

Lain halnya dengan Latifah Handayani, mahasiswi dari salah satu kampus di Jakarta ini, mengungkapkan selalu melakukan "Bersin Puasa" setiap tahunnya.  "Senang kita pak, karena ada acara makan- makan di tempat wisata, apalagi makanan yang disajikan adalah ketupat dan pelecing," ungkap mahasiswa yang kerap disapa Ifah ini.

Selain itu, "Bersin Puasa" juga menjadi wahana kesyukuran terhadap keindahan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kemudian, yang terpenting, jangan sampai "Bersin Puasa" menjadi ajang maksiat dari muda- mudi. Jangan sampai "Bersin Puasa" malah mengotori destinasi wisata dengan tidak memperhatikan sampah- sampah yang dibawa. "Bersin Puasa" harus bisa menjadi pelecut semangat memasuki ramadhan, bukan malah menjadi ajang pemuasaan nafsu sebelum memasuki ramadhan.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun