Mohon tunggu...
sakinah fitri
sakinah fitri Mohon Tunggu... -

Hanyalah setitik debu diantara jagat raya yang luas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum 2013, Perlukah Digantikan?

29 November 2014   23:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:30 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Saya hanyalah seorang mahasiswi jurusan pendidikan di salah satu universitas swasta di Jakarta. Perubahan kurikulum berdampak besar pada pokok pembahasan kuliah kami. Mungkin agak telat untuk membahas tentang ini sekarang. Tapi, saya terinspirasi untuk menulis dari dosen mata kuliah Filsafat Pendidikan saat semester III dulu. Oleh karena itu, mungkin tak ada kata terlambat untuk menulis dan membahas ini.

Perubahan kurikulum pendidikan dari KTSP (kurikulum tingkat satuan pendidikan) menjadi Kurikulum 2013 menuai banyak tanggapan. Ada yang positif adapula negatif. Ibu saya salah satu guru inti yang menerima workshop nasional mengenai kurikulum ini mengatakan bahwa kurikulum ini dibuat seiring adanya kejadian pembunuhan yang dilakukan oleh siswa salah satu SMA di Jakarta saat itu. Itu sebabnya mengapa orientasi pendidikan pada kurikulum ini adalah penanaman karakter adalah yang utama. Bukan lagi hanya dari sisi kognitif. Itulah sebabnya sosialisasinya terkesan kurang persiapan dan implementasinya tidak matang.

Namun, menurut pengakuan banyak guru SD, Kurikulum 2013 ini sangat memudahkan mereka dalam mengajar. Kegiatan pembelajaran juga sangat menarik dan berpusat pada siswa karena menggunakan pendekatan scientific. Jadi, menurut saya tidak perlu diganti, melainkan diperbaiki pada beberapa aspek.

Ada hal lucu ketika saya menonton salah satu acara di stasiun TV swasta nasional yang membahas mengenai perubahan ini. Saat itu acara tersebut membahas penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris dengan narasumber seorang pakar yang juga pernah mengisi acara seminar internasional di kampus saya mengenai pendidikan. Hal lucu tersebut adalah ketika acara membuka line telepon dan seorang bapak menelpon dengan sangat bersemangat. Dia mengatakan kurikulum ini aneh karena menghapus mata pelajaran Bahasa Inggris, menurutnya pelajaran itu justru sangat diperlukan, sebaliknya pelajaran seberti PLBJ (Pendidikan Lingkungan dan Budaya Jakarta) seharusnya dihapuskan karena tidak begitu penting. Begitu mendengar pendapatnya saya hanya tertawa. Inilah pendapat yang merusak moral dan memiskinkan anak terhadap  budayanya sendiri. Sejak dahulu, Bahasa Inggris memang hanyalah muatan lokal (Mulok) dan bukan mata pelajaran wajib di SD.

Itulah sebabnya menurut saya kurikulum 2013 bukan perlu digantikan, tetapi perlu diperbaiki secara matang. Bangsa kita perlu mengenali dirinya sendiri agar mencintai dirinya. Pendidikan adalah salah satu jalan untuk mengenalkan hal tersebut.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun