Mohon tunggu...
Saka Tri Utama
Saka Tri Utama Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penjelajah waktu tanpa kenal batas!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengutui Keilmuan Kita

18 Agustus 2020   17:10 Diperbarui: 19 Agustus 2020   12:45 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Akhir-akhir ini umat Islam di Indonesia dilanda berbagai ujian dan cobaan yang menimpanya, mulai dari kisruh penistaan agama, konde lebih baik dari jilbab sampai terpecahnya suara umat Islam di tataran politik. Padahal kekacauan semuanya itu dalangnya orang Islam dan orang Indonesia.

Agama Islam memang sudah berabad-abad lamanya menetap di Indonesia, menurut buku Marwati Djoned Poesponegoro dalam Sejarah Nasional Indonesia tercatat sejak abad ke-7/8 Masehi yang ditandai hadirnya pedagang-pedagang Muslim yang bersinggah dan menetap di pesisir pantai Indonesia.

Menyelisik masalah kontemporer yang sedang menimpa umat Islam saat ini adalah Ilmu, ilmu yang dikembangkan oleh kebanyakan umat Islam sekarang berdasarkan peradaban Barat yang memarjinalkan wahyu sebagai sumber kebenaran dan menggunakan akal sebagai kebenaran yang mutlak. Sementara itu, di lembaga pendidikan Islam terjadi kekacauan (Confusion) dalam ilmu-ilmu agama. Menurut buku Syamsuddin Arif dalam Islam dan Diabolisme Intelektual gejalanya sudah diketahui yaitu "Kanker Epistemologis" gejala yang diderita ini dapat memperlihatkan kerusakan pada sendi-sendi agama yang terjadi, sebagai berikut penyakitnya.

Pertama, skeptisisme terhadap segala hal permasalahan agama dari yang sepele hingga masalah prinsipil, ia selalu meragukan kebenaran dan membenarkan keraguan. Gejala kedua ialah berpaham relativisme, pengidap penyakit ini menganggap semua orang dan golongan sama-sama benar, tergantung dari sudut pandang masing-masing. 

Gejala ketiga yang terlihat adalah kekacauan ilmu. Ia tidak mampu membedakan antara yang benar dan yang salah, pengidap penyakit ini cenderung menyamakan bahkan mencampur-adukkan keduanya. Penyakit kanker epistemologis sangat berbahaya dan dapat berakibat fatal, penyembuhan yang paling efektif adalah dengan mencari ilmu yang bermanfaat ke dalam diri kita dan ilmu yang mendekatkan diri kita kepada Tuhan.

Dari ketiga gejala yang mengidap dalam tubuh seorang Muslim, pastinya dia akan mengalami problematika kehidupan yang akut dan tak kunjung tahu kapan kejelasan dapat sembuh, karenanya ini lah awal munculnya dalang disetiap bidang permasalahan kontemporer umat Islam. Seperti peran dalang dapat memainkan sesuka hati dan hawa nafsunya ibarat dalam memainkan wayang yang melulu dapat menentukan hak dan nasibnya.

Jikalau seorang Muslim dapat memahami permasalahan kontemporer berdasarkan hati nurani dan nilai-nilai filosofis yang dilandasi pandangan hidup Islam dengan otomatis dapat dikategorikan akan mampu menjawab satu per satu permasalahan yang sedang diterima oleh umat Islam saat ini. Bukan ketika permasalahan ekonomi, umat Islam harus berbondong-bondong terjun ke lapangan ekonomi, permasalahan politik, umat Islam harus terjun ke lapangan politik. 

Maka, menjadi kewajiban bagi setiap seorang Muslim agar dapat menimba ilmu Agama kepada ulama yang keilmuan dapat diakui secara otoritatif dan sanad keilmuan yang jelas dari hulu ke hilir hingga kebermanfaatan dapat dirasakan oleh setiap masyarakat umum khususnya umat Islam.

Wallahualam bissawab

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun