Mohon tunggu...
Sailil Rohmah
Sailil Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

English Department

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Minat Belajar Siswa Menurun Saat Pembelajaran Daring

24 Februari 2021   02:14 Diperbarui: 24 Februari 2021   02:22 1029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya pandemi Covid-19, semua sistem pendidikan di Indonesia harus melaksanakan pembelajaran daring. Pembelajaran ini dilakukan via aplikasi-aplikasi yang mendukung pembelajaran daring di Hp maupun Laptop.

Pembelajaran daring berpengaruh terhadap minat belajar siswa dikarenakan pembelajaran yang berbeda dari pembelajaran di kelas. Jika pembelajaran dikelas kalau siswa minat belajarnya sudah turun dan tidak semangat lagi, biasanya guru memberikan permainan atau bernyanyi bersama. Dan bisa juga penerapan pembelajaran dikelas itu bisa diterapkan dalam pembelajaran daring meskipun tidak setiap hari agar siswa tidak mudah bosan pada proses pembelajaran daring berlangsung.

Ada beberapa metode untuk mengatasi turunnya minat belajar siswa saat pandemi, di antaranya yaitu:

  • Metode Hibur
  • Di musim pandemi ini, metode hibur ini sangat sesuai diterapkan untuk KBM yang lebih menyenangkan. Misalnya, siswa diminta menonton video menarik yang berkaitan dengan materi yang diujikan. Dengan begitu, guru lebih mudah untuk menyampaikan materi dan siswa pun tidak jenuh dalam belajar.
  • Aplikasi kreatif
  • Ada saatnya siswa jenuh di depan zoom meeting, google meet dan sejenisnya. Cobalah beralih ke aplikasi kekinian yang lebih digemari dan menampilkan fitur-fitur kreatif. Misalnya, menggunakan aplikasi "TikTok" yang saat ini sedang digemari oleh beberapa kalangan. Aplikasi ini bias di manfaatkan untuk perangkat belajar yang lebih kreatif dan menyenangkan.

Pada masa pandemi COVID-19 ini pembelajaran daring dilakukan di rumah dan siswa pada saat melaksanakan pembelajaran daring ini selalu didampingi oleh orang tua agar siswa tidak kebingungan pada saat diberikan materi oleh guru jika ada kesulitan agar orang tua bisa membantu anaknya. Tetapi tidak semua orang tua yang bias mendampingi anaknya melakukan pembelajaran daring karena ada orang tua yang bekerja. 

Orang tua tidak mengalami kesulitan pada saat mendampingi anaknya melakukan proses pembelajaran daring dan juga memaklumi dengan adanya pembelajaran daring. Adanya bentuk penugasan via daring justru dianggap menjadi beban bagi sebagian siswa dan orang tua. 

Bagi siswa dan orang tua yang belum pernah mengenal gadget akan kebingungan dan akhirnya tidak menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Hal seperti ini biasanya terjadi pada siswa pada tingkat sekolah dasar, dan yang paling parah yaitu  pada siswa Taman Kanak-Kanak. Istilah pembelajaran yang dijadikan solusi oleh pemerintah menjadi asing dikarenakan ketidaktersediaan fasilitas.

Pembelajaran daring  sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa karena proses belajar yang berbeda. Ada kemungkian besar siswa menjadi malas atau tidak mau mengikuti pembelajaran daring yang sudah dijadwalkan oleh pihak sekolah, karena keinginan untuk bermain. Ada pula orangtua yang sesekali tidak memaksa anaknya untuk mengikuti pelajaran daring dari awal hingga akhir. Anak juga sering mengalami kebosanan dikarenakan hanya bertemu dengan teman-teman dan gurunya melalui media virtual atau biasanya menggunakan Zoom atau Google Meet tidak bertemu secara langsung.

Ada cara sederhana untuk para orang tua untuk membimbing dan mendukung dalam pembelajaran daring. Cara orang tua untuk meningkatkan minat belajar anak salah satunya dengan cara memotivasi anak agar mau mengerjakan tugas sekolah yang diberikan oleh gurunya pada waktu pembelajaran daring sedang berlangsung dengan memberikan hadiah untuk prestasi yang telah dicapai agar anak lebih semangat untuk melakukan pembelajaran daring. Pemberian motivasi juga tidak harus memberikan hadiah kepada anak, bisa juga dengan pemberian semangat belajar secara lisan dengan perkataan yang positif dan membangun minat belajar anak itu sendiri. Selalu memberikan motivasi kepada anak bagaimana pentingnya belajar itu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun