Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sering menjumpai seorang anak kecil yang sering melakukan hal-hal yang dilakukannya secara berulang-ulang, bahkan sering dilakukan disetiap harinya. Asal kalian tahu, ya itulah bakat anak tersebut. Misalnya bernyanyi, ngaji, menggambar, dan lain sebagainya.
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Komala, bakat ialah sebuah sifat dasar, kepandaian dan bawaan yang telah  dimiliki sejak lahir, misalnya menulis. ada juga kata bakat yang terpendam, artinya bakat alami yang dibawah sejak lahir tetapi tidak dikembangkan. Misalnya seseorang yang memiliki bakat penyanyi namun tidak pernah dikembangkan, sehingga kemampuan untuk bernyanyi juga tidak berkembang.
Lalubagaimana cara kita mengetahui anak tersebut berbakat?:
- Anak melakukan kegiatan dengan perasaan senang atau bahagia. Apabila anak melakukan kegiatan yang sudah pernah dilakukan maka rasa senang itu cenderung muncul lagi.
- Anak cenderung memahami yang relatif lebih cepat, dan dilakukan lebih sering dari hal-hal lainnya, juga dilakukan lebih banyak atas inisiatif sendiri.
- Apa yang dilakukan mengarah pada pencapaian sebuah prestasi. Meskipun prestasi itu kadang kadang bagi orang tua belum dianggap sebuah prestasi. Sebagai contoh keberanian anak bernyanyi di depan kelas, meskipun bagi orangtua dan guru menganggap "tidak ada artinya", namun yang dilakukan anak termasuk pada mengarah pada pencapaian sebuah prestasi.
Untuk dapat menemukan bakat anak, terlebih dahulu harus mengetahui kecerdasan-kecerdasan pada anak atau kecerdasan majemuk atau bisa disebut Multiple Intelligences.
Aspek yang terkandung dalam bakat sendiri ada 3 aspek, diantaranya:
- Aspek konseptual; kemampuan dalam memberikan penilaian atau pemahaman terhadap sesuatu.
- Aspek psikomotor; kemampuan fisik seperti kekuatan fisik, kecepatan gerak, ketelitian dan ketepatan, koordinasi dan keluwesan anggota tubuh.
- Aspek intelektual; kemampuan mengingat dan mengevaluasi suatu informasi.
Kembali pada judul penulisan kali ini "Bantulah aku untuk mengembangkan bakatku". Nah, bagaimana sih caranya mengembangkan bakat?
Sebelumnya perlu digaris bawahi bahwa bakat merupakan potensi bawaan yang masih membutuhkan latihan agar dapat terwujud secara nyata, dan juga merupakan potensi terpendam dalam diri seseorang.
- Bakat sendiri muncul dengan cara digali, dilatih, ditemukan dan dikembangkan.
- Bakat memungkinkan seseorang untuk mencapai prestasi dalam bidang tertentu, akan tetapi harus ditunjang dengan minat, latihan, pengertian, pengetahuan, dorongan dan pengalaman.
- Bakat tidak perlu identik disertai minat. Bakat yang tidak disertai minat, maupun minat yang tidak disertai bakat, akan menimbulkan gap. Bila orang tua tidak cukup cermat contohnya dengan hal ini akan berdampak buruk bagi anak.
Bagaimana calon orangtua hebat, sudah siap?. Semoga bermanfaat.