Mohon tunggu...
Saidatun Nia
Saidatun Nia Mohon Tunggu... Lainnya - Pengisi waktu luang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemprosesan Informasi Anak Usia Dini Melalui Memori

10 Maret 2020   17:07 Diperbarui: 10 Maret 2020   17:10 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa keterbatasan dan kemajuan anak usia dini di dalam kemampuannya memberikan perhatian terhadap lingkungannya, untuk mengingat, dan untuk mengembangkan berbagai strategi dan memecahkan berbagai masalah, serta untuk memahami proses-proses mentalnya sendiri dan orang lain?

Dalam diri anak usia dini ada beberapa point pentig yang diperhatikan untuk mengetahui itu semua. Nah, dalam tulisan saya ini akan membahas bagaimana cara anak memperoleh informasi melalui memorinya sendiri?

Memori; ingatan mengenai informasi sepanjang waktu merupakan sebuah proses yang utama di dalam perkembangan kognitif anak-anak. Mandler (2004) sebagian besar memori anak-anak usia bayi bersifat rapuh, dan untuk sebagian besar, tidak bertahan lama kecuali memori mengenai aksi perseptual motorik, yang dapat bersifat subtansial. Kita perlu membedakan memori implisit dari memori eksplisit untuk dapat memahami kapasitas bayi dalam mengingat. Dalam memori eksplisit memiliki banyak bentuk; dapat dipilah menjadi memori jangka panjang (long term memory) atau yang relative permanen dan memori jangka pendek (short term memory).

Memori jangka pendek (short term memory); individu mampu mempertahankan informasi selama 30 detik selama tidak ada pengulangan terhadap informasi itu. Melalui pengulangan (mengulang informasi yang telah ada), kita dapat mempertahankan informasi dalam memori jangka pendek untuk waktu yang lebih lama. Salah satu metode yang digunakan untuk menilai memori jangka pendek adalah tugas rentang memori (memory span task). Anda mendengarkan suatu daftar singkat dari stimuli biasanya dalam bentuk angka disajikan secara cepat, misalnya satu angka per detik. Kemudian Anda diminta untuk mengulang angka-angka itu.

Dempster (1981) riset tugas rentang memori menyatakan bahwa memori jangka pendek meningkat selama masa kanak-kanak awal. Sebagai contoh, di dalam suatu penyelidikan, rentang memori meningkat di usia 2-3 tahun, dari sekitar 2 angka, ke 5 angka di usia 7 tahun; meskipun demikian di usia 7-13 tahun hanya meningkat 1 angka. Meskipun demikian ingatlah bahwa rentang memori bervariasi antara individu yang satu dengan individu lainnya.

Schneider (2004) mengapa rentang memori berubah seiring dengan bertambahnya usia? Mengulang informasi yang tersimpan merupakan hal yang penting; anak-anak yang lebih tua lebih sering mengulang angka dibandingkan anak-anak yang lebih muda. Kecepatan terutama kecepatan di mana bagian-bagian memori dapat diidentifikasi dan efisiensi di dalam memroses informasi merupakan hal yang penting juga.

Kali (2007) penjelasan kecepatan memroses menyoroti titik utama perspektif memroses informasi: kecepatan di mana seorang anak memroses informasi merupakan aspek penting kemampuan kognitif anak, dan terdapat banyak bukti bahwa kecepatan di mana banyak tugas kognitif yang diselesaikan meningkat secara dramatis selama masa kanak-kanak.

Memori jangka panjang (long term memory). Rentang memori batita menigkat selama masa kanak-kanak awal, selain itu memori mereka juga semakin tajam. Anak-anak kecil mampu mengingat sejumlah besar informasi jika mereka diberi isyarat dan petunjuk yang tepat. Kini semakin banyak anak-anak yang diizinkan untuk memberi kesaksian di pengadilan, khususnya jika mereka merupakan saksi satu-satunya terhadap peristiwa penganiayaan, kejahatan, dan sebagainya. Menurut Bruck dan Ceci (1999) ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi ketepatan memori seorang anak kecil:

Terdapat perbedaan usia berkaitan dengan kepekaan anak terhadap sugesti. Anak-anak prasekolah; kelompok usia yang paling mudah disugesti dibandingkan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Sebagai contoh, anak-anak prasekolah lebih rentan untuk tersesat atau keliru dalam mengingat informasi mengenai peristiwa yang telah berlalu (Ghetti & Alexander, 2004). Terlepas dari perbedaan usia, terdapat kekhawatiran mengenai reaksi anak-anak yang lebih tua ketika dijadikan subjek wawancara sugesti.

Perbedaan individual dalam kepekaan. Beberapa anak prasekolah sangat resisten terhadap sugesti dari pewawancara, sementara anak-anak lainnya langsung menerima sugesti kecil sekalipun. Studi baru-baru ini menemukan bahwa kemampuan anak-anak prasekolah untuk menghasilkan narasi berkualitas tinggi terkait dengan resistensi mereka terhadap sugesti (Kulkofsky & Klemfus, 2008).

Teknik-teknik wawancara dapat mengakibatkan distorsi yang bersifat subtansial dalam laporan anak mengenai peristiwa-peristiwa yang sangat mencolok. Sugesti anak-anak tidaklah hanya yang berkaitan dengan detail-detail yang bersifat permukaan saja, namun juga mengenai aspek-aspek sentral dari suatu peristiwa (Bruck, Ceci & Hembrooke, 1998). Dalam beberapa kasus. Ketika anak-anak mengingat informasi secara akurat tentang suatu kejadian, pewawancara sering kali berbicara dengan nada suara yang netral, membatasi penggunaan pertanyaan-pertanyaan yang menyesatkan, dan mengurangi motivasi anak untuk memberikan laporan yang salah (Bruck & Ceci, 1999).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun