Mohon tunggu...
Sahroha Lumbanraja
Sahroha Lumbanraja Mohon Tunggu... Teknisi - Masih percaya dengan Cinta Sejati, Penggemar Marga T..

When You Have nothing good to say, Then Say nothing!!! Email: Sahrohal.raja@ymail.com IG: @Sahroha

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Olimpiade Indonesia Cerdas, Tayangan Cerdas untuk Anak dari RTV

15 Oktober 2014   18:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:55 4247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_366685" align="aligncenter" width="576" caption="Peserta (Image/rtv.co.id)"][/caption]

Beberapa waktu lalu Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengeluarkan surat peringatan kepada beberapa tayangan animasi di televisi yang dinilai sudah tidak layak tayang karena mengandung adegan-adegan kekerasan. Tayangan seperti Tom and Jerry, Spongesbob hingga Little Krisna pun sudah dianggap menjadi program berbahaya untuk anak-anak. Padahal selama ini hanya tayangan animasi lah yang dirasa aman untuk disaksikan oleh usia anak. Tak bisa dipungkiri dari sekian ratus acara televisi yang ditayangkan memang hanya secuil program yang dirasa diperuntukkan untuk kategori A (Anak) atau SU (Semua Umur). Begitu pun, kategorisasi tayangan di televisi juga mayoritas tak sesuai dengan konten/materi acara. Demi tujuan komersil, berbagai stasiun televisi sengaja mencampur adukkan materi tayangannya tanpa perduli faedahnya untuk penonton. Sehingga tak jelas mana acara kuis, talkshow, ajang bakat, dan lain sebagainya. Sehingga menjadi sulit menentukan mana program tv yang sebenarnya layak ditonton dan mendatangkan manfaat. Sehingga timbul rasa was-was bagi orangtua untuk membiarkan anak-anaknya menonton sendiri tayangan televisi.

Namun baru-baru ini Rajawali Televisi (RTV) menayangkan satu program edukatif dan sangat aman untuk ditonton siapapun yakni Olimpiade Indonesia Cerdas (OIC). Acara berformat kuis cerdas cermat ini diperuntukkan untuk tingkat SMA yang berlomba untuk menjadi juara dengan mengadu kecerdasan akademik dan wawasan umum. Berbagai sekolah menengah atas yang di Jabodetabek dihadirkan di layar televisi dengan kecerdasan masing-masing untuk menjawab berbagai soal mata pelajaran sekolah dan umum. Kompetisi yang kini memasuki babak penyisihan ini tayang setiap Senin-Jumat pukul 19.00 WIB dengan pembawa acara Nirina Zubir.

[caption id="attachment_366686" align="aligncenter" width="613" caption="Logo OIC (Image/rtv.co.id)"]

1413362323504595650
1413362323504595650
[/caption]

Hadirnya OIC di layar televisi seakan menjawab gersangnya acara edukasi saat ini yang mampu mendidik penonton. Televisi memang selalu memberikan slot khusus yang bertujuan mencerdaskan penonton melalui acara yang dinamakan kuis. Namun belakangan, acara kuis di televisi semakin ‘ngawur’ saja dan lebih menjual slogan atau logo produk sponsor acara yang sedang tayang. Selainnya adalah hanya dengan menyuruh penonton berjoged ria tak karu-karuan lalu menyodorkan sejumlah uang. Jadi sangat jarang bahkan tidak ada tayangan yang memang khusus diperuntukkan untuk mencerdaskan penonton terutama usia sekolah. Jadi OIC ini hadir sebagai oase untuk penonton yang hendak menambah wawasan sekedar mengingat kembali bahasan pelajaran masa sekolah dulu atau bahkan bisa dijadikan les privat gratis untuk anak-anak SMA yang ingin menguji kemampuannya dengan membahas soal-soal yang tampil di layar kaca sepanjang acara berlangsung.

Secara format acara OIC memang terlihat sangat modern dengan susunan soal-soal yang juga disesuaikan dengan tes-tes olimpiade dan rangkaian babak demi babak terlihat baru. Tak sekonvensional acara cerdas cermat yang dulu. Hal ini didukung dengan kemegahan tata cahaya di panggung yang membuat acara ini makin atraktif. Ditambah dengan Host, Nirina Zubir acara jadi terlihat semakin santai dan tidak terlalu menegangkan yang kadang mampu membuat peserta panik. Dua juri juga biasanya dihadirkan sebagai penilai tim sekolah mana yang paling unggul dan bertanggungjawab menerangkan soal-soal yang kurang jelas atau sekedar memberi keterangan lebih luas mengenai suatu hal yang dirasa penting. Jadi menonton acara ini seakan menjadi pengingat kembali saat-saat di SMA dulu. Singkatnya, OIC tak hanya aman untuk anak tetapi juga disarankan untuk ditonton oleh anak demi menambah wawasannya. Karena pada umumnya anak-anak lebih cepat menyerap apa yang dilihat di televisi daripada di papan tulis. Jadi dengan menyarankan acara ini, bisa jadi anak-anak Indonesia makin bergairah untuk belajar dan terus belajar. Jadi langkah RTV membangun acara ini layak diapresiasi dan semoga konsisten untuk menghadirkan acara edukatif lainnya.

Sekitar medio 2000-an acara cerdas cermat memang sempat diproduksi oleh ANTV yang mana pesertanya adalah pelajar tingkat SMP dan waktu itu dibawakan oleh si Raja Kuis, Helmy Yahya. Akan tetapi seiring perkembangan program televisi yang makin hari makin tak berkualitas, program tersebut pun berhenti dan digantikan tayangan variety show yang menjual komedi kekerasan yang sarat bully-membully. Sehingga mungkin ada efeknya dengan banyaknya tindakan kekerasan yang terjadi anatara siswa di sekolah karena terlalu banyak disuguhi acara-acara variety show yang dibungkus kekerasan.

Dengan adanya program tv seperti OIC ini, semoga saja selera penonton anak remaja Indonesia beralih dari Pesbukers menjadi OIC dan cita-citanya juga segera berganti dari yang menjadi the next Caisar atau the next Olga Syahputra menjadi the next Jokowi atau the next Mark Zuckerburg. Dari yang hanya hafal Lagu kereta malam dan Joged ala Jupe menjadi tahu lagu dan tari daerah sehingga memupuk budaya dan adat istiadat. Intinya, semoga pemirsa televisi makin cerdas memilih tayangan mana yang mampu mencerdaskan dan memberikan manfaat positif. Dan semoga muncul lagi tayangan-tayangan seperti OIC yang mampu menjawab salah satu tugas televisi untuk mengedukasi masyarakat pemirsanya.

Jadi, tak perlu khawatir apabila anak anada menonton acara ini! MARI CERDASKAN ANAK BANGSA DENGAN TAYANGAN EDUKASI!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun