Mohon tunggu...
sahri ramadan
sahri ramadan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

“Janga Melupakan Kebudayaanmu”

12 April 2016   19:10 Diperbarui: 12 April 2016   20:05 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

                                                                                       GANTAO

                                                                                           [gantao.google.co]

Jangan ngaku-ngaku dou mbojo atau orang bima sebelum melihat atau menyaksikan tradisi yang satu ini.

 

Gantao merupakan salah satu tradisi atau kebudayaan yang popular di kalangan para tertua maupun remaja dibima, pasalnya gantao ini sudah ada sejak dahulu kala di bima.

Menurut pak Ibrahim, gantao atau silat mbojo ini marupakan tradisi yang hamper dilupakan keberadaannya di lingkungan masyarakat, beliau memaparkan cara gantao itu sendiri antara lain:1.Peserta minimal 4-6 orang, 2. orang untuk pertunjukan dan bergantian engan yang lainya, 3.Di iringi dengan music ala bima/boe genda, 4.Dan memiliki kemampuan khusus/terlatih(2)

Genda adalah alat musik Membranophone yang berbentuk silinder dan menggunakan membran pada dua sisinya yang berfungsi sebagai pengatur tempo dan dinamik dalam mengiringi tarian atau atraksi seni budaya Bima Dompu seperti Gantao, Mpa’a Sila, Buja Kadanda dan lain-lain.

Sebelum malakukan atau sebelum memulainya pertunjukan gantao ini, maka terlebih dahulu peserta melakukan gerakan-gerakan yang khas di masing-masing peserta gantao, yang sambil di iringi dengan music bo’e genda(pukul gendang) oleh pemusik latar, kemudian 2 orang melakukan pertunjukan terlebih dahulu di depan orang-orang yang berdri melingkari seperti arena pertunjukan pada umumnya.

Setelah melakukan gerakan-gerakan yang khas, kemudian saling menjatuhkan lawannya ketanah, yang jatuh di anggap kalah dan yang menang akan bertanding lagi dengan peserta yang berani/bersiap melawannya.

Tradisi ini biasanya dilakukan pada saat selesai upacara pernikahan dan sunatan, tergantung pada keluarga yang mau melaksanakan atau memanggil pesrta gantao untuk menjadi tontonan atau sebagai hiburan di malam hari. Tradisi ini menurut kepercayaanya, bahwa untuk melawan kejahatan untuk membela yang benar dan membela diri sendiri saat musuh menyerang diri kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun