Mohon tunggu...
Balap

Sirkuit Mandalika Langkah "Soft Diplomacy" Indonesia

23 April 2019   21:34 Diperbarui: 23 April 2019   21:43 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balap. Sumber ilustrasi: PEXELS/Pedro Sandrini

Seiring berjalannya zaman cara pendekatan yang dilakukan oleh masing-masing negara bukan lagi identik dengan cara pemaksaan atau hard diplomacy. Banyak negara yang kini lebih menempuh pendekatan baru yang secara halus atau lebih dikenal sebagai soft diplomacy. 

Soft diplomacy adalah cara suatu bangsa untuk menempuh sebuah target atau mencapai kepentingan secara nasional dengan melakukan pendekatan sosial dan budaya. Soft diplomacy juga dapat menjadi alternatif terbaik daripada pendekatan hard diplomacy yang lebih melibatkan penggunaan ancaman, boikot, dan bahkan kekuatan militer. 

Jika melihat dari kacamata diplomasi itu sendiri pendekatan dilakukan dengan cara yang halus atau para diplomat sering mengatakan bahwa diplomacy is a way to make people go to hell with a willingness (bagaimana cara menarik orang atau menarik khalayak pergi ke neraka dengan kemauannya sendiri) dari ungkapan tersebut bisa dilihat bahwa teknik diplomasiyang paling cocok ditempuh adalah dengan cara pendekatan-pendekatan yang cenderung tidak terlihat tapi nyata adanya. Hal tersebutlah yang dilakukan oleh soft diplomacy dimana pendekatan- pendekatannya memiliki sasaran pada sosial dan budaya suatu negara.

Sejalan dengan hal tersebut bisa dikatakan Indonesia juga sedang menempuh jalan soft diplomacy melalui pembangunan MotoGP di kawasan ekonomi khusus ( KEK ) Kuta mandalika tepatnya di Lombok tengah , NTB. 

Baru-baru ini KEK kuta mandalika tengah menjadi sorotan seluruh masyarakat Indonesia bahkan masyarakat dunia, setelah penantian yang cukup lama akhirnya DORNA yang memegang hak atas MotoGP dikabarkan telah menandatangani kesepakatan dengan Indonesia terkait pelaksanaan MotoGP di Lombok,NTB. Kabar itu dikeluarkan oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia yang membangun KEK Mandalika.ITDC mengklaim jika telah mendapatkan tanda tangan kontrak dengan pihak promotor ajang MotoGP, Dorna.

Lantas, mengapa bukan sentul atau Sirkuit Jakabaring, atau Sirkuit lainnya yang dipilih?? Kenapa harus Sirkuit Mandalika?. Alasan dipilihnya KEK Mandalika sebagai tempat berlangsungnya ajang adu cepat lintasan balap kelas dunia ini karena "Sirkuit sepanjang 4,32 kilometer ini akan menjadi satu-satunya Sirkuit jalanan di dunia yang menawarkan panorama indah sebuah laguna, solar cell farm, fasilitas lapangan golf, serta perkotaan dan tempat wisata yang tidak jauh dari Samudera Hindia," kata Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer. 

Lombok dikenal sebagai kepulauan dengan pantainya yang sangat indah dan pemandangan nya yang sangat asri, salah satu tempat wisata yang paling terkenal di Lombok yang sedang naik daun adalah pantai kuta yang memiliki pesona pantai yang jernih dan pasir yang putih, yang kemudian dikembangkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus yang dikenal sebagai KEK Kuta Mandalika. 

Perkembangan yang signifikan tersebut bisa jadi salah satu alasan yang menjadikan ITDC dan pihak MotoGP memilih Kuta Mandalika menjadi tempat pertandingan MotoGP tersebut. 

Dari pemaparan tersebut bisa kita ambil garis besar bahwa pembukaan sirkuit di salah satu kawasan wisata di Lombok selain menjadi angin segar bagi para pecinta MotoGP di Indonesia yang telah lama menanti bahwa MotoGP agar di selenggarakan di Indonesia, bisa dikatakan pula bahwa pembukaan Sirkuit ini menjadi salah satu usaha soft diplomacy yang di tempuh Indonesia. 

Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya bahwa soft diplomacy merupakan salah satu langkah pendekatan secara halus yang di tempuh satu negara untuk mencapai satu tujuan. Apabila pada per musim, Indonesia di kunjung oleh wisatawan dunia yang membludak pada penyelenggaraan MotoGP maka bisa dikatakan bahwa hal tersebut akan membuka peluang Indonesia untuk memperkenalkan budayanya dan kehidupan masyarakatnya untuk lebih mengenal tentang Indonesia. 

Selain itu pula tentunya ada saja para investor asing yang mengunjungi Indonesia pada saat pertandingan MotoGP tersebut berlangsung maka bukan tidak mungkin akan membuka kemungkinan para investor tersebut akan menanam saham di Indonesia, perlahan namun pasti seiring dengan adanya sirkuit MotoGP di Lombok akan membuka banyak peluang kerjasama dari Indonesia dengan negara lain pun akan membuat kebudayaan dan keindahan panorama Lombok serta Indonesia semakin dikenal di mata dunia dan tentunya akan mendongkrak pariwisata di Lombok. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun