Mohon tunggu...
Sahlatun Nadillah
Sahlatun Nadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

SIBUK

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Travelogue Foodie : Mengulik Perjalanan Oseng Mercon Bu Narti!

25 Juni 2022   19:09 Diperbarui: 25 Juni 2022   19:14 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Yogyakarta - Kuliner Yogyakarta identik dengan rasanya yang manis, meski begitu ada satu warung lesehan legendaris yang justru menyajikan hidangan pedas. Nama tempat tersebut adalah Oseng mercon Bu Narti. Warung Oseng Mercon Bu Narti ini menghidangkan oseng mercon yang terbuat dari tetelan daging sapi. Masakan yang pedas memang selalu jadi favorit banyak orang. Biasanya makan pedas itu datang dari daerah jawa barat. Namun kali ini masakan pedas yang bisa meledakkan mulut datang dari kota Gudeg Jogja. Masakan jawa biasanya tidak identik dengan yang pedasnya bikin gila. Kalau kamu bukan masuk dalam tipe orang yang suka kuliner pedas, jangan deh coba -- coba untuk makan Oseng Oseng Mercon ini karena dijamin kamu akan nangis karena pedasnya yang emang kaya petasan. Bisa meledak dimulut. 

Orang yang pertama kali memperkenalkan oseng -- oseng mercon adalah bu Narti. Pertama kali berdiri pada tahun 1998. Saat itu Indonesia sedang dalam krisis ekonomi. Untuk menyambung hidup setelah ditinggal mati oleh sang Suami Akhirnya Bu Narti mencoba untuk membuat oseng -- oseng yang lain dari yang lain. Berkat keuletannya itu saat ini oseng -- oseng mercon sudah dikenal oleh semua orang dan menjadi salah satu kuliner khas Jogja yang wajib kamu coba. Kalau punya nyali.

Orang yang memberikan nama oseng -- oseng ini dengan Oseng -- Oseng Mercon adalah Cak Nun. Seorang budayawan yang sudah terkenal. Beliau sering makan oseng -- oseng ini dan karena rasa pedasnya yang bisa meledak dimulut kemudian beliau memberi nama makanan ini oseng -- oseng mercon.

Menurut penuturan Dewi, Oseng Mercon Bu Narti mulai berjualan sejak tahun 1998.Kala itu Sunarti sengaja membuat hidangan bercita rasa pedas untuk jualan agar berbeda dengan sajian khas Yogyakarta lainnya.

"Tahun 1998 jualan oseng mercon yang pertama di Yogyakarta itu ibu saya. Karena pengin jualan yang orang lain belum ada. Maksudnya lain daripada yang lain, yang pedas banget gitu," ungkap Dewi.

Mengutip dari "Jalan-jalan Kuliner Aseli Jogja" oleh Suryo Sukendro terbitan Media Pressindo, penemuan menu oseng mercon ini sebetulnya tidak sengaja.

Kala itu keluarga Narti kebingungan mengolah daging kurban yang terlampau banyak. Lalu orangtua Narti (nenek dari Bu Dewi) memasak daging kurban tersebut dengan potongan cabai.

Menu tersebut lalu dijual dan ternyata banyak pembeli yang menyukainya. Lantas, Narti pun mencoba mengolah kembali menu kemudian memantenkannya.Menu tersebut lalu dijual dan ternyata banyak pembeli yang menyukainya. Lantas, Narti pun mencoba mengolah kembali menu kemudian memantenkannya. 

Oseng Mercon Bu Narti mulai terkenal sejak tahun 1998. Dewi menjelaskan bahwa Bondan Winarno yang membuat warung ibunya ini semakin dikenal oleh masyarakat.

"Awal ramainya itu tahun 1998, itu Pak Bondan syuting, terus semua stasiun televisi ikut syuting. Jadi kan pada tahu," kata Dewi.

Sementera itu, Dewi juga menceritakan bahwa ia telah ikut berjualan oseng mercon sejak lama. Setelah Sunarti meninggal sekitar tiga tahun lalu, Dewi lalu meneruskan usahanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun