Mohon tunggu...
Sahat Marihot Tua Silaen
Sahat Marihot Tua Silaen Mohon Tunggu... Full Time Blogger - _

_

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Ragu, Ayo Vaksinasi Secara Bertahap Melalui Beberapa Prosedur Sebelum Nyesal Loh

16 Januari 2021   13:46 Diperbarui: 31 Januari 2021   10:40 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Kompasiana.com Masih Ragu Divaksin

Mau berbagi dari pengalaman orang lain yang menderita covid 19 sebelum vaksin sinovac didistribusikan dan hadir di Indonesia, yang dirasakan bagaimana?

Sedikit berbagi pengalaman, pada awalnya keapaku sakit , agak pening atapi ada yang aneh. Tidak seperti sakit kepala biasa. Saya mikir oh mungkin karena mungkin saya hujan hujanan diakeranakan sedang naik motor saja bisa jadi pas kerja.  Terus pada hari berikutnnya mulai deh yang dirasain itu gejala seperti bersin bersin seharian. 

Saya masih paksain kerja bahkan dikarenakan kerja sedang photoshoot. Kami lebih memilih tempat yang sepi saja.  Tiap bersin pun saya  selalu terhindar dari teman teman. Karena mulai curiga seperti ada gejala. Dihari ini dihari yang sama saya masih minum obat Parecetamol dari beberapa tablet tidak ngaruh. keesokan harinya masih bersin. Pada hari yang ketiga saya nghiruasih survey lokasi tapi masih berdua bersama dengan adik saya. Bukan naik satu tumpangan motor namun berbeda kendaraan bermotor.  

Hari yang ke empat saya mulai mengalami tanda tanda gejala yang keberapa seperti tidak dapat merasakan atau menghirup bau bahkan tidak dapat merasakan/ mengecap rasa makanan di lidah atau mulut.  Pada saat pagi makanan sambal terasa pedas agak tipis. Kondisinya lebih parah dari yang sebelumnya pada saat siang hari, bayangkan saja pernah coba makan matcha latte kan, pasti pernah lah kan? 

Untuk yang dirasakan penderinya sama sekali makan matcha latte rasanya hambar tidak ada rasanya. Gila bener dah. Sehingga saya langsung keringat dingin, Saya langsung reservasi untuk melakukan tes PCR tersebut ke pelayanan kesehatan terdekat seperti rumah sakit atau puskesmas. 

Setelah isolasi saya langsung melakukan isolasi ke hotel yang disediakan oleh pemerintah diakarenakan pusat alayanan kesehatan lain sudah penuh dan tidak muat lagi untuk tempat opname bagi pasien yang menderita covid - 19 sehingga saya dialihkan ke kamar hotel tersebut. Selama di hotel satu persatu gejala awal dari pasiennya mulai dirasakan seperti gejala batuk kering sampai berdahak, mual, dan yang terparah adalah gejala asma yang saya rasakan. Asma saya mulai kambuh setelah tidak muncul selama bertahun tahun. Dan ini merupakan kesalahan yang sama terulang dan terus menerus saya rasakan, mungkin ini adalah suatu kesalahan. Rasanya yang saya rasakan sakit banget. Hampir tidak bisa bernapas, saat saya tahan tahan sendiri. 

Gejala ini muncul setelah lima hari melaksanakan isolasi di kamar hotel.  Asma saya mendingan setelah delapan hari. Sehingga indera penciuman saya kembali pelan pelan setelah hari ke - 7.  Selama melakukan Karantina tidak ada obat khusus yang disediakan sebelum vaksin di izinkan untuk di distribusikan ke Indonesia. Obat khusus yang hanya disediakan oleh tim medis yaitu kebanyakan vitamin, misal vitamin C.  

Saya harap ini tidak boleh stress harus siap banyak makan dan minum vitamin sehingga sebelum nanti vaksin disediakan makanya kalau nanti vaksin sudah disediakan oleh pemerintah jangan ragu yah untuk divaksi, apa lagi jagan takut untuk disuntik. Masih ragu untuk di vaksin? kalau iya selamat saya berikan ucapan "Hiring is graduated in vaksin 19". Namun jika anda masih ragu/ tidak mau di vaksin maka saya beri ucapan "Bye". Yang paling utama jangan ragu untuk selalu berdoa agar nanti vaksinnya cepat disalurkan ke Indonesia.

Saya tidak berniat menyebar ras cemas, tapi lebih ke sharing dan awareness. Dari pengalaman dan banyak baca artikel, covid ini belum, covid ini belum "Pakem" resminya. Teman sekamarku cuma isolasi 3 hari setelah itu tes PCR lg dan hasilnya negatif. Isolasi di hotel rata rata paling lama 10 hari, jika dirumah 14 hari . Menurut sepupuku yang perawat dan tim medis satgas, virus akan melemah dalam 10 harian dan sudah tidak menular lagi ke orang lain.

Apakah orang yang sudah terinfeksi virus ini bisa terinfeksi lagi? Jawabannya bisa iya dan juga bisa tidak. Penelitian masih tetap dilakukan. Saranku, Kalau punya kepala gejala pening dan flu sudah minum pracetamol dan gak sembuh juga  mending lansung tes PCR . Kalau tidak ada menderita gejala demam. Pas sedih pas gak bisa ngerasain makanan, banyak berita ada yang satu bulan bahakan sampai enam bulan baru sembuh, tiap orang beda beda tipe lama penyembuhannya.

Makanya bagi Kompasianer jangan masih ragu untuk di vaksin yah? Dikarenakan bagi orang yang tidak mau di vaksin nati akan dikenakan pasal UU.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun