PERIODE KEPEMIMPINAN SETELAH NABI WAFAT
(Sumber : Sejarah Islam Karya Dr. Muhammad Suhail)
1. Periode Khalifah Rasyidin (11-40 H/632-661 H)
Periode Khalifah Rasyidin (11-40 H/632-661 M) melanjutkan periode risalah. Para Khalifah Rasyidin ini memiliki hubungan yang sangat kuat dengan nabi Muhammad saw. Mereka menempuh jalan yang sama dengan jalannya nabi, perbedaanya, mereka tidak menerima wahyu dari Allah swt. Mereka juga menerapkan nilai nilai dan tuntutan yang di ajarkan nabi saw.
Pada periode Khalifah Abu Bakar yang sangat pendek (11-13 H/632-634 M) terjadi berbagai peristiwa besar yang menjadi fondasi bagi perkembangan negara islam pada masa masa berikutnya. Periode itupun di warnai  oleh murtadnya sebagian kaum muslimin sertanya munculnya nabi nabi palsu. Setelah menyelesaikan urusan dengan orang orang yang murtad dan para nabi palsu, Abu Bakar mulai melakukan ekspansi.
Ekspansi daulah dilanjutkan pada Khalifah Umar ibn al-Khattab (13-23 H/634-644 M) sehingga wilayah meliputi Syam, Mesir, Irak, dan Persia. Penduduk negeri negeri baru itu pun berbondong berbondong masuk islam. Meskipun masih banyak di antara penduduk negeri negeri itu yang belum memeluk agama islam, Umar merasa senang karena banyak di antara mereka yang tertarik untuk mempelajari islam dan mengikuti tuntunannya.
Pada masa Khalifah Ustman ibn Affan 924-35 H/644-656 M) mulai muncul gonjang ganjing politik di tengah komunitas islam sehingga Khalifah sendiri menjadi korbannya.
Fitnah dan berbagai konflik internal menghebat pada masa Khalifah Ali ibn Abu Thalib (34-40 H/656-661 M) sehingga umat islam terpecah menjadi beberapa kelompok. Sikap dan kecenderungan politik juga memecah barisan umat islam  dan generasi mudanya serta menimbulkan perselisihan dalam beberapa urusan syariat. Khalifah Ali ibn Abu Thalib  sendiri gugur menjadi salah satu korban dan fitnah pertikaian tersebut.
2. Periode Khilafah Bani Umayah (41-132 H/661-750 M)
Periode ini di hiasi berbagai peristiwa besar, peperangan, penaklukan, dan berbagai dinamika politik lain yang di rekam para sejarawan. Mereka menuliskan periode ini dari berbagai sisi dan dengan gaya penulisan beragam. Di antaranya ada beberapa peristiwa kelam yang mengguncang sejarah dunia islam, seperti peristiwa karbala juga pengepungan  dan penjarahan Mekah serta Madinah.Â
Berbagai peristiwa kelam itu seakan akan menutupi kecemerlangan yang di capai wangsa Umayyah. Selama periode kekuasaanya, wangsa ini menghadapi  banyak musuh seiring dengan munculnya berbagai kelompok politik di tengah komunitas islam sejak terbunuhnya Ustman ibn Affan  dan perang Shiffin.Â