Angin malam yang dingin menyambut kedatangan kami di pantai Cibereum Anyer,setelah melalui perjalanan kurang lebih satu jam setengah dari palima,serang. Perjalanan ku bersama teman-teman dalam rangka memenuhi undangan alumni untuk acara perkemahan Pramuka dan api unggun sekolah SMK kami, kebetulan acaranya dihari libur jadi aku bersama teman-teman bisa menghadiri acara tersebut.Lumayan,sambil refreshing.
Saat memasuki gerbang,kita disambut dengan suasana teduh karena banyak nya pohon kelapa yang menjulang tinggi hingga ke pesisir pantai. kita juga langsung di sambut oleh para guru-guru yang ada di sana. Setelah itu kita berbincang-bincang sambil menikmati suara gemuruh air laut, Seolah beban hidup telah lenyap ditelan ombak serta disapu angin dan di terangi oleh bintang-bintang. Kegelapan itu lenyap tak tersisa dikalahkan oleh cahaya malam.
Pantai Cibeureum Anyer merupakan salah satu pantai ciamik di Kawasan Wisata Anyer, Kabupaten Serang, Banten.Lokasi pantai Cibereum tidak jauh dari Kota Cilegon atau Serang, karena hanya sekitar 25km sehingga tidak terlalu jauh bagi pengunjung baik dari Cilegon, Serang maupun Jakarta.Selain spot wisata pantai, disini juga dikenal sebagai camping ground atau destinasi wisata berkemah di pinggir pantai. selain camping ground yang cukup luas, Pantai Cibereum Anyer juga menyediakan musala dan kamar mandi. Tapi untuk kamar mandi ada biayanya lagi, Rp.3000 untuk buang air kecil dan Rp.5000 untuk mandi. walaupun hari sudah malam tetapi masih Banyak warung di sekitar pantai yang masih buka, sehingga kita tidak perlu takut untuk kelaparan.Tempat ini sangat di rekomendasikan sekali untuk melepas lelah dan penat seusai menjalankan hari yang cukup berat. Penyediaan fasilitas yang memuaskan.
Pantai ini memang terbilang banyak pepohonan, dengan alas yang mayoritas adalah rumput hijau yang dirawat dengan baik oleh pengelolanya. Bibir pantai di lokasi ini tidak terlalu luas, bahkan penuh dengan karang, namun itulah keistimewaan lain dari Pantai Cibereum Anyer ini. Kita berkemah di pinggir pantai ini, selama satu malam. Tenda kita dipasang tepat di pinggir pantai, Namun kita tidak merasa khawatir Lantaran banyaknya terumbu karang membuat camping ground atau lokasi berkemah ini  aman dari gelombang laut tinggi.
Malam semakin larut,ketika sang surya telah menenggelamkan wujudnya, angin berhembus merangsuk jiwa dan raga,tampak dari kejauhan setitik sinar kehidupan atau yang di sebut dengan api unggun. Ia menerangi alam raya ini, Sinar api yang suci itu, perlahan mendekat, memberi semangat hidup,dan kehidupan. Angin pantai yang tadinya dingin kini berubah menjadi hangat karna api unggun telah menyala. Upacara api unggun pun berjalan dengan lancar. Setelah upacara api unggun selesai kami segera kembali ke tenda masing-masing untuk beristirahat.
Esok harinya jangan lupa untuk bangun pagi agar tidak ketinggalan melihat momen matahari terbit.Hari yang cerah menjadi idaman setiap insan yang berkasmaran.Dengan alam kita harus saling menyayangi, agar alam tidak menjadi bahan bencana. Suasana pagi yang begitu sejuk ini mengharuskan kami pulang. Akupun mengajak teman-temanku untuk pulang walaupun rasanya berat sekali untuk meninggalkan pantai ini, dengan berat hati kami melangkahkan kaki menuju parkiran tempat kendaraan kami terparkir. Tak bisa rasanya aku melupakan malam yang sangat indah di pantai ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI