Mohon tunggu...
Safiranh
Safiranh Mohon Tunggu... Lainnya - a muslim learner

air harus terus mengalir untuk bisa bermanfaat, jadi jangan hanya berdiam diri

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Angka Konsumsi Ikan Rendah, Galakkan Makan Ikan Melalui PKK Desa

11 Agustus 2020   06:07 Diperbarui: 11 Agustus 2020   06:00 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Ayo Makan Ikan (Dokpri)

Sukoharjo (9/8). Gemarikan atau gemar memasyarakatkan makan ikan merupakan salah satu terobosan yang diambil untuk menaikkan angka konsumsi ikan di Indonesia. 

Diambil dari katadata.co.id angka konsumsi ikan d Indonesia mulai dari tahun 2017 adalah 47,12 kg per kapita per  tahun. Daerah Sukoharjo sendiri memiliki data konsumsi ikan pada tahun 2017 yakni 17,9 kg per kapita per tahun dimana angka ini masih berada di bwah angka konsumsi ikan di Jawa Tengah sendiri pada tahun yang sama yakni 25,6 kg per kapita per tahun. 

Hal tersebut kemudian menjadi dasar pengambilan program KKN dengan fokus pengenalan produk diversifikasi dan kampanye pentingnya makan ikan yang dilakukan oleh Mahasiswi Universitas Diponegoro melalui KKN TIM II UNDIP 2020 Desa Langenharjo.

Rendahnya tingkat konsumsi dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai pentingnya makan ikan serta preferensi olahan hasil perikanan yang masih kurang. 

Mengambil sasaran ibu rumah tangga yakni ibu-ibu PKK Dukuh Jati Desa Langenharjo diharapkan dapat mengganti atau menambahkan ikan sebagai menu di keluarga masing-masing. 

Pemilihan sasaran tersebut dikarenakan ibu rumah tangga sendiri merupakan kunci menu keluarga dibuat setiap harinya, apabila ibu rumah tangga sudah mengerti pentingnya makan ikan maka pola konsumsi dalam keluarga tersebut juga akan menyesuaikan.

Bu Darsih selaku perserta sosialisasi menuturkan bahwa keengganan makan ikan pada keluarganya dikarenakan kecenderungan ikan yang berbau amis serta kurangnya penanaman sejak kecil untuk selingan menu di dalam keluarga dengan makan ikan. Disinilah alasan penting dimana pengambilan sasaran oleh program KKN adalah ibu rumah tangga di Dukuh Jati. 

Acara tesebut dibuka oleh Ketua PKK RT03 kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Safira Noor Hanifah sebagai pemateri dengan pembahasan  kandungan gizi ikan, cara membedakan ikan segar dan tidak segar serta beberapa diversifikasi perikanan dan ditutup dengan pembagian ekado sebagai contoh dari produk perikanan.

"Insya Allah nanti akan dijadikan materi PKK setelah kegiatan PKK normal kembali mba, terimakasih sudah berbagi ilmu" ujar salah satu peserta setelah mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut.

Oleh : Safira Noor Hanifah

Editor : Ir. Djoko Suwandono., MSP.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun