Mohon tunggu...
Safira Alisha Priatna
Safira Alisha Priatna Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR, Fakultas Ilmu Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Beauty

Menjahit Harapan, Menyulam Cinta: Cerita Keluarga yang Tumbuh Bersama Ansara

17 Juli 2025   10:38 Diperbarui: 17 Juli 2025   10:53 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap keluarga punya kisahnya masing-masing. Bagi Prita, seorang ibu tiga anak di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, hidup adalah tentang bertahan, tumbuh, dan memberi yang terbaik bagi orang-orang yang ia cintai. Ketertarikannya pada dunia fashion dan keinginan besar untuk mewujudkan cita-cita membuat Prita mulai merangkak dalam berbisnis. Dalam setiap langkahnya, ia tak sendiri ada dukungan penuh dari sang suami, Irwan, yang selalu menjadi penyemangat utama lalu dalam proses riset bahan dan sebagainya ia ditemani oleh kakak perempuannya yang bernama Marina. Bersama-sama mereka melewati berbagai proses hingga akhirnya lahirlah Ansara, sebuah brand modest wear yang namanya terinspirasi dari gabungan nama ketiga buah hati mereka sebagai simbol cinta dan harapan dalam setiap helai busana yang dihadirkan.

"Aku enggak pernah bayangin, walaupun aku adalah ibu rumah tangga sekaligus wanita karier, aku tetap bisa membangun bisnis impianku sendiri. Meski sibuk, perhatianku untuk anak-anak di rumah tetap jadi prioritas utama," kata Prita sambil menunjukkan abaya Dubai salah satu koleksi Ansara yang ia kenakan.

Cerita Prita bukan satu-satunya. Di balik setiap helai busana Ansara, tersimpan banyak tangan-tangan perempuan yang bekerja dalam diam. Mereka adalah ibu rumah tangga, penjahit lokal, hingga anak muda yang semua terhubung dalam semangat yang sama, yaitu menghadirkan busana yang tak sekadar cantik dilihat, tapi juga bermakna.

Bukan Sekadar Modest Wear

Ansara bukan brand yang lahir dari pabrik besar atau modal melimpah. Ia tumbuh perlahan, dari semangat seorang perempuan yang ingin mempersembahkan sesuatu yang jujur dan relevan bagi perempuan Indonesia. Terutama mereka yang memilih tampil sederhana, namun tetap ingin merasa anggun dan percaya diri.

Setiap koleksi Ansara dirancang dengan gaya yang tenang namun kuat. Tidak berlebihan, tidak mencolok. Potongan busananya mengikuti lekuk gerak perempuan aktif masa kini yang bisa menjadi ibu, pekerja, pendidik, bahkan pemimpin tanpa harus meninggalkan nilai-nilai kesopanan dan kenyamanan.

Bahan-bahan pilihan yang digunakan pun tidak sembarangan. Salah satunya adalah kain rayon premium dari produsen lokal yang dikenal adem, ringan, dan mudah menyerap keringat---cocok untuk cuaca tropis yang tak menentu. Beberapa koleksi lainnya seperti mukena juga menggunakan katun lembut dengan tekstur halus yang nyaman dipakai seharian.

Tentang Cinta yang Tumbuh Bersama

Bagi Lily, seorang terapis di Jakarta, mengenal Ansara bukan dari iklan atau media sosial. Suatu hari, ia melihat hijab yang dikenakan Prita kerabatnya sekaligus founder Ansara dan langsung tertarik. "Aku pikir itu dari brand luar. Ternyata buatan lokal, dan yang lebih mengejutkan itu buatan Prita sendiri," kenangnya. Sejak saat itu, Lily mulai jatuh cinta pada koleksi-koleksi Ansara yang menurutnya tidak hanya nyaman, tetapi juga elegan dan cantik.

Lily menyukai koleksi pashmina instan salah satu koleksi andalan Ansara yang tampil sederhana dengan pilihan warna yang elegan dan timeless. Cocok untuk dikenakan ke acara keluarga, pengajian, hingga bekerja.

"Aku senang pakai hijab dari Ansara. Karena akhirnya tahu perjalanan dibangunnya Ansara yang ternyata ada sebuah kisah ibu-ibu rumah tangga yang menggantungkan hidupnya lewat setiap potongan bahan. Seakan-akan hijab yang aku pakai punya cerita dan tidak dibuat dengan asal," tambah Lily.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun