Mohon tunggu...
Safira Dwi Febrianty
Safira Dwi Febrianty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Perpustakaan Universitas Brawijaya

Seorang mahasiswi yang senantiasa terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Internet Bersih bagi Anak di Bawah Umur Melalui Kid Mode

1 Desember 2021   11:46 Diperbarui: 1 Desember 2021   21:52 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh: Safira Dwi Febrianty dan Siti Aisyah Ichsyani

Abstrak: Penelitian menunjukan bahwa Internet sangat berperan penting dalam proses berkembangnya seorang anak. Dampak negatif dari penggunaan internet pada anak di usia dini adalah anak akan ketergantungan dalam bermain game online dan melupakan cara bersosialisasi yang baik di lingkungannya. Penggunaan aplikasi Kid Mode dapat mempermudah orang tua dalam mengawasi anak pada saat menggunakan internet. Aplikasi Kid Mode juga sangat mudah di gunakan oleh orang tua untuk mengontrol anaknya pada saat menggunakan internet bersih.

Kata Kunci: Internet, peran orang tua, aplikasi Kid Mode

Pendahuluan

Perkembangan anak di era digitalisasi tentunya memiliki tantangan tersendiri. Salah satu tantangannya di zaman sekarang adalah anak-anak sudah mengenal internet. Apalagi ditambah dengan pembelajaran online di era pandemi saat ini. Bagi anak di bawah umur internet bisa menjadi berbahaya, maka dari itu internet bersih sangat dibutuhkan anak di bawah umur. 

Kurangnya pengawasan dan pembatasan dari orang tua terhadap anak yang menggunakan internet seperti memberikan akses terhadap anak dapat menimbulkan bahaya bagi anak. Salah satu cara mengawasi anak dalam menggunakan internet dengan memasang aplikasi yang dapat mengontrol anak pada saat menggunakan internet. Aplikasi Kid Mode sangat membantu orang tua dalam mengontrol anak saat menggunakan internet. Aplikasi Kid Mode memiliki fungsi untuk melindungi data pribadi dan membatasi aplikasi-aplikasi tertentu.

Di awal tahun 2014, sebuah survei  yang dilakukan oleh The Asian Parent Insights, penggunaan internet oleh anak-anak di lakukan di Asia Tenggara. Sebanyak 2500 orang tua di Singapura, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Malaysia yang memiliki anak berusia 3-8 tahun telah menjadi responden survei ini. hasilnya mengungkapkan bahwa hampir seluruh responden merasa khawatir dengan penggunaan internet oleh anak-anaknya, dan mereka berharap dapat mengendalikan perilaku tersebut.

Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang memiliki fungsi menghubungkan antara media. Menurut ARPA (Advanced Research Project Agency) dalam departemen pertahanan Amerika internet pertama kali hadir sekitar tahun 1960 an. Dari tahun ketahun perkembangan internet mengalami perubahan dari segi transmisi, kecepatan, dan penggunaan. Kehadiran internet sebagai buah dari kemajuan dari informasi telah membuat pergeseran budaya komunikasi pada anak.

Internet di buat untuk mempermudah dan memperluas pembelajaran anak pada era ini. Namun pada kenyataan nya internet suka di salah gunakan oleh anak seperti untuk bermain game, sosial media, dan menonton Youtube. Hal ini lah yang membuat orang tua merasa khawatir bila anaknya mendapatkan dampak negatif dalam penggunaan internet yang berlebihan dan tidak terkontrol.

Kurangnya pengawasan dan pembatasan dari orang tua terhadap anak yang menggunakan internet seperti memberikan akses terhadap anak dapat menimbulkan bahaya bagi anak.  Salah satu cara mengawasi anak dalam menggunakan internet dengan memasang aplikasi yang dapat mengontrol anak pada saat menggunakan internet. Aplikasi Kid Mode sangat membantu orang tua dalam mengontrol anak saat menggunakan internet. 

Sebanyak 2500 orang tua di Singapura, Thailand, Indonesia, Filipina, dan Malaysia yang memiliki anak berusia 3-8 tahun menjadi responden survei ini. Hasil mengungkapkan hampir seluruh responden khawatir dengan penggunaan internet oleh anaknya, dan mereka berharap dapat mengendalikan perilaku tersebut. Dari tahun Ketahun perkembangan internet mengalami perubahan. 

Contoh kasus ada 10 anak di Banyumas di diagnosa mengalami gangguan mental akibat kecanduan bermain game online pada tahun 2018. Mereka menjalani terapi di RSUD Banyumas. Dokter spesialis jiwa RSUD Banyumas, Hilma Paramita mengatakan rata-rata pasien sudah tidak bisa mengendalikan diri untuk bermain game. Akibatnya, mereka sudah tidak bisa beraktivitas secara normal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun