Mohon tunggu...
Mr Sae
Mr Sae Mohon Tunggu... Administrasi - Peneliti

Pemerhati sosial dan kebijakan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Karakter Jakarta di Tangan Anies-Sandi

17 Oktober 2017   20:29 Diperbarui: 17 Oktober 2017   22:39 1877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan panjang menemukan gubernur baru DKI Jakarta terjawab sudah usai pelantikan pasangan Anis dan Sandi 16 Oktober 2017. Baju resmi gubernur dan wakil gubernur dikenakan Anis Sandi dan itu pertanda kerja-kerja besar 5 tahun kedepan harus ditunaikan dengan memanggul janji-janji pada masa kampanye.

Pemilihan gubernur DKI memiliki magnet tersendiri, bukan karena Jakarta sebagai kota besar nasional dan pusat perputaran perekonomian dan bisnis, namun DKI Jakarta merupakan miniatur perpolitikan, demokrasi, pemerintahan dan pengelolaan sumberdaya nasional. Artinya energi, kemampuan dan tanggungjawab Anis Sandi harus mampu melampui beban krusial Jakarta yang selama ini tidak terselesaikan secara efektif sepanjang masa yaitu peliknya sistem transportasi darat, potensi banjir, tekanan jumlah penduduk terutama dari arus urbanisasi, permasalahan keamanan dan penataan kota sebagai sentra aktivitas seluruh sektor.

Anis sebagai sosok akademisi dan pernah merasakan mengelola negara sebagai Menteri, sementara Sandi adalah sosok anak muda yang sudah lama menggeluti mental dan dunia bisnis. Jika melihat kombinasi pasangan ini, prediksi saya Anis Sandi akan memfokuskan pada aspek pendidikan/pengembangan kualitas SDM, kesehatan, sosial dan penataan, pengembangan dan penguatan perekonomian warga Jakarta. Kombinasi yang menarik untuk kondisi Jakarta saat ini, namun Anis Sandi harus mempertimbangkan juga aspek kekuatan/arus politik yang sewaktu waktu akan menerpanya terutama yang datang dari rival atau lawan-lawan politiknya saat berhadapan dengan pasangan Ahok Jarot. Selisih perolehan kedua pasangan sangat signifikan yang kemudian menghantarkan Anis Sandi sebagai pemenang dalam pilkada yang lalu.

Pekerjaan birokrasi dalam menjalankan janji-janji kampanye tentu tidak mulus untuk di gulirkan, mengingat dinamika DKI Jakarta sangat kuat dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain. Setidaknya Anis Sandi harus menjadi pasangan yang solid dan mampu berinterkasi dengan siapapun dalam menjalankan pemerintahan termasuk terhadap lawan-lawan politiknya. Anis Sandi harus mampu meredam berbagai kemungkinan konflik atau ancaman bagi warga Jakarta. Anis Sandi harus mampu menjadi payung bagi berbagai kepentingan di Jakarta dengan mengedepankan kebhinekaan dengan melepaskan intervensi dari kepentingan pribadi, kelompok dan partai politik yang memiliki potensi menganggu kerja-kerjanya. Anis Sandi harus mampu membidik masalah krusial dan substansional Jakarta dengan model penyelesaian secara sistematis, cepat dan nyata bukan atraktif atau pencitraan semata.

Modal sebagai leadership telah melekat pada Anis Sandi dan mereka berdua harus mampu menjadi ANTI TESIS dari pasangan gubernur sebelumnya yang selalu menciptakan hiruk pikuk publik dan mengarah pada konflik horizontal bahkan mengarah pada SARA. Harapan mayoritas masyarakat Jakarta sepertinya sudah melekat pada janji-janji yang telah dituangkan saat kampanye dengan tetap menjaga stabilitas sosial dan politik agar suasana Jakarta semakin kondusif dan lebih maju sesuai harapan masyarakat Jakarta. Semoga Jakarta menemukan jati dirinya sebagai ibu kota yang menaungi banyak kepentingan dan aktivitas lintas sektor. Anis Sandi jangan terjebak pada isu-isu politik dan harus fokus pada penyelesaian dan harapan masyarakat. SEMOGA JAKARTA BARU TERWUJUD.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun