Upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan petani dan pertumbuhan sektor pertanian tidak terlepas dari target jangka panjang yaitu untuk menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia khususnya tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Indonesia dimata dunia sudah sangat terkenal terkait produk-produk unggulanya terutama produk tanaman pangan, tidak terkenal dari sisi kualitasnya namun dari sisi ketersediaanya sangat besar untuk mensupply kebutuhan domestik dan dunia.Â
Beberapa komoditas unggulan dan eksotis yang menjadi rebutan dunia adalah komoditas perkebunan terutama komoditas penyegar, industri, rempah dan serat. Komoditas-komoditas tersebut akan menjadi komoditas handalan untuk meraih sumber devisa dan yang menjadi fokus kegiatan/program perbenihan Kementerian Pertanian yang dimandatkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya Pusat penelitian dan Pengembangan Perkebunan pada tahun 2017 dan 2018 seperti kelapa, kelapa kopyor, tebu, karet, kopi, kakao, teh, cengkeh, pala, nilam, lada dan kayu manis. Komoditas-komoditas tersebut akan dikembangkan melalui program perbenihan melalui APBN-P 2017 berbasis di kebun percobaan (KP) di Balai-Balai penelitian yang ada.Â
Target dari program perbenihan ini adalah untuk perbanyakan dan pengembangan benih sumber dan benih sebar tanaman perkebunan dengan pendekatan perbenihan modern yang nantinya akan didistribusikan untuk user yaitu petani/perkebunan rakyat. Selain untuk meningkatkan produktivitas tanaman diharapkan program/kegiatan ini adalah untuk menciptakan penangkar-penangkar komoditas perkebunan. Kegiatan ini tentu akan berjalan lancar jika kemudian melibatkan berbagai stake holder/pihak terkait terutama pemerintah daerah melalui kinerja dinas terkait.Â
Sehingga permasalahan petani akan terjawab yang selama ini kesulitan untuk meningkatkan produksi/produktivitasnya karena terbatasnya akses benih baik dari aspek kualitas dan jumlah yang diinginkan. Tujuan utama program perbenihan ini adalah untuk menghasilkan benih/varietas unggul baru komoditas perkebunan. Â Program tersebut mendapatkan pendampingan dan monev untuk memastikan kualitas dan kuantitas benih unggul sesuai target yang telah ditentukan. Semoga terget tersebut tercapai.