Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perihal Meningkatnya Angka Kasus Covid-19 dan Petisi Online Masyarakat Sipil Indonesia Terkait Karantina Wilayah

19 Juni 2021   09:57 Diperbarui: 19 Juni 2021   19:27 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lockdown - Foto Kompas.com

Indonesia -- Tanggal 06 Februari kemarin, angka kasus covid-19  tertinggi ada pada angka 12 ribu terjadi dalam sahari. Tentunya harapan kita semua adalah tidak lagi terjadi peningkayan yang signifikan pasca februari 2021 ini. Ternyata, harapan tidak sesuai dengan kenyataan.

Sebelum lanjut untuk bahasaan yang ringan-ringan ini, kita sepakati dulu hukum alam atau rekayasa paradigma sosial yang selama ini tanpa kita sadari, telah melakukannya.

Benarkah hukum alam di tengah masyarakat adalah demikian?, kita sepakati satu saja hukum alam ini untuk bisa menerima apa yang dibaca pada bahasan berikut. Harus sepakati bersama, kalau misalkan ada yang belum sepakat nanti kita coba membujuknya agar dia menyepakati hukum alam ini.

saya kasi satu hukum alam pertama yang harus kita sama-sama sepakati.

1. Jika satu anggota keluarga kita berbuat salah atau melakukan hal negatif. Yang salah dimata banyak orang selalu nama besar keluarganya. Ini antara hukum alam atau demam sosial yang membudaya. Justifikasi berujuang pada pemerataan atas tindakan satu orang. Apakah anda sepakat dengan ini? kalau misalkan ada yang belum sepakat. Kita coba lagi yang kedua.

2. Dulu waktu sekolah, Jurusan saya IPS, semua orang lihat jurusan IPS ini seperti keadaan pasar. Acak, kacau balau, tidak rapi suka melawan, bolos dll dll. IPA adalaj jurusan terbaik. Semua orang selalu begitu menilainya. Sepakat?. Kalau belum sepakat juga kita coba yang ketiga

3. Waktu sekolah dulu, IPS disekolah umum terkenal keras kepala dan nakal. Tapi yang paling bandel teman-teman saya di SMK Kejuruan (STM). Sebagian saja dari teman-teman melakukan tawuran, sekolah STM dicap sebagai sekolah yang suka tawuran. seluruh penjuru pengakui itu, padahal hanya sebagian. Spakat? kalau belum sepakat, ini sudah poin ketiga hukum alam tapi saya lebih suka kebalikan cara berpikir orangorang.

Untuk teman-teman yang tidak setuju, bisa tidak membaca isi dari bahasan berikut. Selanjutnya yang menyetujui, kita rapikan dulu kesepakatan dan persetujuan kita atas hukum alam ini " Kita ada dalam satu tim kerja, dan satu kesalahan yang kita buat berefek pada tidak potensial dan maksimal kerja-kerja kita, yang disalahkan bukan individu tetapi TIMnya" Ini sebenarnya inti dari bahasan berikut yang teman-teman baca. Sekarang kita lanjut ke Isi pembahasan.

Masih ingatkah kita terkait liburan lebaran dan bebrapa kebijakan pemerintah yang diluncurkan bertepatan dengan Liburan Hari Besar Lebaran Idul Fitri 2021 pada mei kemarin. Kebijakan itu sebenarnya merupakan langkah bijak pemerintah indonesia dengan tujuan menekan angka kasus covid-19 yang masih terjadi peningkatan di negara kita.

Sayang, Kita Terlalu Keras Kepala. 

Sayangnya, seribu kali sayang. Sayang di sayang kebijakan itu tidak berdaya di mata masyarakat sipil yang arogansi dan sangat melawan. Alih-alih liburan terbaik harus bersama keluarga, apalagi momentum lebaran adalah momentum sangat penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun