TARGET
dalam memimpin, semua orang jelaslah memiliki target yang besar dan sangat prinsip. Searah dengan tujuan yang telah dicanangkan. Dalam bahasa organisasi, kita kenal dengan manajemen strategi.Â
Dengan adanya manajemen strategi, SDM yang kita pimpin dengan sendirinya akan menyadari bahwa menjadi pemimpin itu ada batas tertentu.
Mereka akan memehami bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menjadi pemimpin. Namun, yang paling terpenting adalah bukan siapa yang menjadi pemimpin, tetapi apa yang dihasilkan berkat seorang pemimpin selama dirinya mengendalikan sebuah organisasi.Â
SOLUSI
solusi kadang diabaikan oleh banyak pemimpin dalam periode kepemimpinannya. Seperti pada kenyataannya, banyak organisasi dengan pemimpin bijak katanya, ternyata bukan solusi yang ditawarkan tetapi masalah-masalah yang dicari.Â
Solusi ditemukan ketika organisasi berada dalam masalah krusial yang perlu diperhatikan, dikaji dan memberikan asupan nilai semangat yang besar agar semua cakupan organisasi bergerak bersama menuju suatu tujuan (capaian).
Kita tahu bahwa masalah serta tekanan merupakan makanan sehari-hari bagi seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi. Hanya saja, dalam kepemimpinan. Pemimpin dibagi atas dua kategori secara ideologis.Â
Pertama pemimpin bijak. Pemimpin bijak merupakan pemimpin yang mampu membedakan antara kebaikan, kepentingan orang banyak dan kepetingan pribadi.Â
Kedua, pemimpin otoriter, merupakan yang tidak focus pada solusi melainkan hanya focus pada problem organisasi. Blunder organisasi akan terlihat jelas dibawah kendali pemimpin otoriter.
Membedakan pemimpin bijak dan otoriter adalah pemimpin bijaksana akan fokus untuk mencari solusi bukan mencari kesalahan dan begitu pun sebaliknya pemimpin otoriter.Â