Mohon tunggu...
Hr. Hairil
Hr. Hairil Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu kebutuhan, bukan hiburan.

Institut Tinta Manuru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Do Not Wait!"

16 Desember 2017   10:01 Diperbarui: 16 Desember 2017   23:36 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesempatan anda untuk sukses di setiap kondisi selalu dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan anda terhadap diri sendiri (Robert Collier)

Mengawali pagi dengan segelas kopi panas, diteras depan rumah sederhana sambil membuang pandangan jauh kebelantara hijau dan barisan gunung. Begitulah mimpi menggambarkan seorang yang sukses dan memiliki segalanya. Bebas, lepas, dan bahagia. 

Semua itu berangkat dari suatu hal penting yang banyak diantara kita kadang mengabaikannya. Suatu situasi yang kita sebut sebagai Kesempatan. 

Siapa saja, saya, mereka dan semua orang mengenal kesempatan sebagai situasi dimana mengharuskan kita mengambil keputusan untuk melakukan suatu hal atau bertindak. 

Kesempatan merupakan situasi terbaik yang sedang kita hadapi. Mengapa saya katakan bahwa kesempatan merupakan situasi terbaik? Karena kesempatan merupakan situasi di mana kita memiliki peluang yang sangat besar untuk mendapatkan hasil akhir dari suatu tindakan. 

Peluang untuk mendapat hasil ini berbeda-beda. Kadang memuaskan kadang juga tidak memuaskan tetapi setidaknya kita telah melakukan suatu hal besar yakni keputusan dan mengambil resikonya.

Perkara kesesmpatan dan risikonya dapat kita ketahui. Karena setiap dari kita pasti mendapat kesempatan yang sama setiap waktu. Tetapi banyak juga diantara kita yang abaikan setiap kesempatan yang datang. 

Sehingga dalam hidup,  orang sering bicarakan kesempatan pertama, kedua dan ketiga atau lebih banyak lagi kesempatan yang datang dalam kehidupan kita. 

Perjalanan hidup kita selalu ada rencana, ada resiko dan ada waktu. Ketiga hal itu, berjalan bersama. Jadi pada saat kita memilih tidak mengambilnya, semua itu akan berlalu dan tidak bisa kembali lagi di hadapan kita. 

Bukan berarti itu merupakan kesalahan, tetapi lebih dari ketidaksiapan diri kita untuk menghadapi kesempatan tersebut sehingga pada saat kesempan itu berlalu, kita sering mengutuk kesalahan yang sudah membelakangi kita. 

Kalau orang banyak mengubah masa depan dengan sekolah atau kerja, sebagian orang bahkan mengubahnya dengan cara produktif dan kreatif lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun