Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Abangnya Dibakar Massa dalam Chaos Intoleran di India

9 Maret 2020   18:27 Diperbarui: 9 Maret 2020   18:31 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saleem Kassar (insert) tak berdaya menolong kakaknya yang dibakar sampai tinggal belulang hangus dalam kerusuhan intoleransi terburuk di India (doc.mid-day.com,The Washington Post/ed.Wahyuni).

Pada hari itu puluhan pria menarik Anwar Kassar (58) dari dalam rumahnya, menembak dan melemparkannya ke kobaran api di siang hari bolong (The Washington Post, 7 Maret 2020).

Kisah miris di atas dituturkan oleh dua orang saksi mata, salah satu di antaranya adalah adik Anwar yang bernama Saleem Kassar (52), yang menyaksikan kekejaman itu dari jendela lantai tiga kediaman tetangga beragama Hindu yang menyembunyikannya beserta istri dan lima anak dari amuk gerombolan biadab itu.

Lebih dari 10 hari berlalu sejak Delhi dilanda kerusuhan terburuk sepanjang beberapa dekade terakhir dan pertumpahan darah masih terjadi di sana-sini.

Setidaknya, menurut The Washington Post, 53 orang tewas atau mengalami luka-luka yang mematikan dalam aksi kekerasan yang berlangsung selama dua hari berturut-turut itu dan jumlahnya masih terus bertambah.

Mayoritas yang terbunuh adalah warga Muslim, banyak di antara mereka yang ditembak, dibacok, dan dibakar hingga mati. Seorang polisi, seorang perwira intelijen,dan lebih dari  selusin orang Hindu juga terbunuh.

Kepolisian, yang secara langsung diawasi oleh pemerintah pusat, dikecam karena gagal menghentikan kekerasan. Bahkan banyak saksi mata mengatakan beberapa petugas ikut bergabung menyerang warga Muslim.

Peristiwa itu merupakan bentrokan antar Muslim-Hindu yang paling mematikan sejak setidaknya tahun 1950 dan dipicu oleh bergulirnya agenda Perdana Menteri Narendra Modi yang telah berusaha untuk menekankan keunggulan Hindu di India melalui berbagai kebijakan, termasuk disahkannya undang-undang (UU) kewarnegaraan baru yang kontroversial pada Desember 2019 lalu.

Kebrutalan terjadi tepat saat Presiden Donald Trump melakukan kunjungan resmi perdananya ke India dan saat dia menikmati jamuan makan siang bersama Modi di sebuah istana klasik pada Selasa (25/2) lalu, ada sebuah kehidupan tercerabut dalam jarak 10 mil dari kemewahan itu.

Anwar Kassar adalah seorang duda yang tinggal sendirian di sebuah gudang satu kamar di sebuah lingkungan berkumpulnya gang-gang sempit padat penduduk bernama Shiv Vihar. Di masa mudanya dia bekerja menyetrika pakaian, lalu beberapa tahun kemudian menyewa gerobak pada seorang pedagang dan memelihara kambing di sepetak tanah kosong. Adiknya Saleem, seorang pengemudi becak, tinggal di jalan yang berdekatan dengan istri dan anak-anaknya.

Lalu bencana itu pun muncul dengan saat cepat. Pada Senin (24/2) lalu kekerasan berskala besar pecah di dekat Shiv Vihar antara umat Hindu dan Muslim akibat pidato provokatif seorang anggota Partai Bharatiya Janata yang berkuasa pimpinan Modi, dia meneriakkan ancaman bagi para penentang UU kewarganegaraan baru.

Pagi berikutnya saat Saleem keluar dari rumah sempitnya dan melihat mobilnya tengah dirusak. Segerombolan pemuda mendorong kendaraan itu dan bersiap untuk membakarnya. Saleem berbalik ke rumah dan meneriaki Nasreen, istrinya, dan kelima anak mereka (terkecil berusia 7 tahun, tertua 20 tahun) untuk segera lari secepatnya ke luar rumah. Tak ada yang sempat mengenakan alas kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun