Pastinya bukan karena malas gosok gigi. Para peneliti dari University College London (UCL) telah melakukan penelitian seputar kesehatan mulut terhadap 352 atlet putra dan putri Inggris dari 11 cabang olahraga, yaitu balap sepeda, renang, rugbi, sepak bola, dayung, hoki, layar, dan atletik (The Guardian, 24 Agustus 2019).
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa para atlet pofesional dan tim olimpiade Inggris tersebut memiliki kondisi kesehatan yang buruk meski sudah melakukan upaya-upaya memadai untuk merawat gigi mereka.
Hasil penelitian yang dipublikasikan di British Dental Journal itu menunjukkan bahwa 94% atlet menggosok gigi mereka dua kali sehari dibanding 75% masyarakat umum. Sementara atlet yang melakukan pembersihan gigi dengan benang (flossing) secara teratur mencapai 44% dibanding 21% masyarakat umum. Bisa dibilang, para atlet cukup disiplin merawat gigi mereka.
Penelitian di atas dilakukan sebagai lanjutan dari studi terdahulu oleh UCL Eastman Dental Institute (UCLEDI) yang ditujukan untuk mengukur kerusakan gigi, kesehatan gusi, dan erosi asam di kalangan para atlet elit.Â
Hasil penelitian itu menemukan bahwa 49% atlet mengalami kerusakan gigi yang tidak dirawat semestinya dan 32% di antaranya menunjukkan bahwa kondisi kesehatan gigi mereka telah memberikan dampak negative pada latihan serta performa mereka di lapangan.
Studi UCL dimaksudkan untuk mencari penyebabnya. Para peneliti menemukan bahwa 87% atlet secara teratur mengkonsumsi minuman olahraga (sports drink), 59% Â camilan energi batangan (energy bars), dan 70% menggunakan jelly energi (energy gels).
Dr Julie Gallagher dari UCLEDI mengemukakan bahwa ,"mayoritas atlet yang mengikuti survei kami telah memiliki kebiasaan-kebiasaan baik terkait kesehatan mulut seperti menggosok gigi dua kali sehari, mengunjungi dokter gigi secara teratur, tidak merokok, dan punya pola diet yang sehat."
Kebiasaan mengkonsumsi minuman olahraga, jelly energi, dan camilan energi batangan selama latihan serta kompetisi berlangsung telah meningkatkan resiko kerusakan gigi dan naiknya kadar asam yang bisa mengerosi gigi jadi rapuh. Kadar gula yang tinggi dalam produk-produk penambah energi tersebut adalah penyebab utamanya.
Para atlet yang diwawancarai dalam penelitian ini menyatakan bersedia merubah beberapa kebiasaan seperti mengurangi konsumsi minuman energi , menggunakan tambahan fluoride, dan lebih sering berkunjung ke dokter gigi untuk memperbaiki kesehatan mulut mereka.