Mohon tunggu...
Wahyuni Susilowati
Wahyuni Susilowati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis Independen

pengembaraan raga, penjelajahan jiwa, perjuangan menggali makna melalui rangkaian kata .... https://www.youtube.com/c/WahyuniSusilowatiPro

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Keabadian Alquran

31 Mei 2018   08:59 Diperbarui: 31 Mei 2018   09:12 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu ayat favorit para penceramah di bulan Ramadhan adalah QS Al Baqarah 185 yang diawali dengan kalimat "Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil) ... ".

Sejarah Islam mencatat turunnya wahyu pertama  QS Al Alaq 1-5 sekaligus momen pengangkatan Muhammad Saw sebagai Rasul terjadi pada hari Senin tanggal 21 Ramadhan bertepatan dengan tanggal 10 Agustus 610 M. 

Lalu paska pemulihan emosional dan logika akibat peristiwa menggetarkan yang kemudian dikenal dengan Nuzulul Qur'an itu, beliau pun memulai dakwah pertamanya pada lingkungan terdekat yang seiring perjalanan waktu jelajah syiar pun kian meluas sampai ke tataran antar bangsa dengan segala dinamikanya.

Selanjutnya konten Al Qur'an pun diturunkan Rabb secara berangsur-angsur pada masa kerasulan Muhammad Saw yang, menurut mayoritas ulama, dimulai saat beliau menerima wahyu pertama pada usia 41 tahun sampai ke momen Haji Wada' di usia 63 tahun. 

Proses penyusunan kitab suci dengan metode  pewahyuan tersebut berlangsung selama 22 tahun, 2 bulan, dan 22 hari. Lengkap dengan garansi langsung dari Sang Khalik bahwa kandungan Al Qur'an akan terjaga utuh dan aktual sampai ke masa berakhirnya kehidupan di alam semesta kelak ( lihat QS Al-Hijr : 9).

Bagaimana proses melindungi orisinalitas Al Qur'an mampu terus berjalan melewati abad dan generasi, ya? Apalagi Muhammad Saw selaku penerima rangkaian wahyu ternyata seorang  ummi alias tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis materi yang tertulis. Namun di luar kelemahan itu; Nabi dikenal dengan akhlak yang mulia, pengetahuan yang luas, dan daya hafal yang luar biasa.

Metode Belajar Al Qur'an

Sejarah panjang kelestarian Al Qur'an diawali dengan proses pengajaran Nabi Saw pada para sahabat yang menyimak beliau membaca ayat-ayat lalu menirukan dan kemudian menghafalnya. 

Proses belajar Al Qur'an di era Nabi Saw, menurut riwayat Abu Abdurrahman As-Sulami, dilakukan oleh para sahabat dengan menyimak per 10 (sepuluh) ayat tiap sesinya lalu dihafalkan sampai betul-betul meresap. Selanjutnya mereka mempelajari makna (tafsir ) dari 10 ayat tersebut dan setelah itu, mereka akan mengamalkan 10 ayat yang telah dihafal serta dipelajari. Begitu seterusnya, mereka tidak akan merambah 10 ayat berikutnya sebelum keseluruhan tahapan belajar itu dijalankan dengan baik.

Metode belajar Al Qur'an yang sedemikian itu pun dibawa para sahabat ke rumah masing-masing untuk dilakukan oleh keluarga, termasuk anak-anak mereka, hingga menjadi bagian dari warisan literasi yang terus diturunkan sampai generasi-generasi berikutnya sampai saat ini.

Proses menghafal Al Qur'an yang merupakan salah satu bagian dari tahapan menjaga orisinalitas kitab tersebut faktanya memang efektif dan bersifat lintas bangsa lintas bahasa lintas usia. Balita, remaja, dewasa, bahkan lansia mampu melakukannya asalkan punya pembimbing yang berdedikasi dan tekad yang kuat ditunjang sistem pengajaran yang tepat. Belakangan ini metode menghapal Al Qur'an terus berkembang dengan sangat pesat, ada banyak cara yang bisa diikuti sesuai dengan karakteristik kita masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun