Mohon tunggu...
M. Agus Salim
M. Agus Salim Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di Pekalongan. Suami dari 1.isteri: Partini, dan ayah dari 3 anak: 1. M. As'ad Sabiq 2. M. As'Ad Lahiq 3. M. Ragheib Fillah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

NKRI Harga Mati, Bukan Basa-basi

10 Mei 2013   11:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:48 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Paninggaran Pekalongan,- Pembangunan rohani belakangan ini, sangat penting dan mendesak mengingat tidak sedikit generasi bangsa, para anak muda kita yang menjadi korban miras, narkoba, atau dalam menyalahgunakan obat terlarang lainnya. Akibatnya, mental mereka rapuh dan akal mereka rusak, tidak lagi berfungsi normal, sehingga masa depan mereka sebagai generasi bangsa mustahil dapat melakukan estafet perjuangan dan pembangunan para pendahulu mereka.

Karena itu, persoalan ini adalah problema bangsa yang mendapat perhatian semua pihak, termasuk GP. Ansor Kabupaten Pekalongan. Salah satu program unggulan GP. Ansor Kabupaten Pekalongan mengadakan silaturrahim anggota di tingkat kecamatan secara bergilir dengan kemasan Dzikir dan Shalawat.

Kegiatan kerohanian ini, pada 30 Maret 2013 yang lalu dilaksanakan di halaman utama Kantor Kecamatan Paninggaran, dengan penceramah Maulana Al-Habib Muhammad Lutfi bin Ali bin Yahya dan KH. Zimam Hanifunnusuk dari Kota Pekalongan. Pada acara tersebut hadir para pejabat Muspida, pejabat Muspika, Pengurus MWCNU Paninggaran, Ketua MUI Kec. Paninggaran KH. Fadloli, Pengurus cabang dan anak cabang GP. Ansor se Kab. Pekalongan.

Dalam sambutannya, M. Ahsin Hana, S.Pd.,M.Pd. Ketua Pengurus Cabang GP. Ansor mengatakan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan rutin sebulan sekali secara bergilir di kecamatan dengan tujuan untuk menguatkan faham Ahlussunnah Waljama’ah pada anggota GP. Ansor dan masyarakat lainnya, dan untuk mengantisipasi faham dan aliran yang merongrong NKRI. Senada dengan sambutan nahkoda GP. Ansor tersebut, Maulana Al-Habib Lutfi juga menyerukan kepada masyarakat secara luas, terutama para generasi muda, harus meneladani para Pahlawan, Pangeran Diponegoro, Kyai Mojo dst. sehingga tumbuh dan mengalir darah semangat nasionalisme kuat pada setiap diri generasi, terlebih dalam mempertahankan kehormatan, harga diri dan jati diri bangsa yang tersirat dalam bendara merah putih. NKRI adalah harga mati, bukan basa basi. Beliau menambah, kita harus dapat menciptakan dan meningkatkan ekonomi kita dengan menggali potensi sumber alam yang ada di lingkungan kita sendiri. Semisal, memproduk bacem ikan dengan kemasan yang menarik, di Peninggaran bisa dilakukan, tandasnya menyakinkan.

Menanggapi kegiatan ini, M. Agus Salim Ka. KUA Paninggaran yang juga hadir dalam acara tersebut, mengatakan, mewakili Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama, mengucapkan terimakasih kepada Panitia penyelenggara dan semua pihak yang mendukung acara-acara kerohanian seperti ini. Kami merasa dibantu, karena ini wilayah kerja Kementerian Agama.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 hingga 15.30 terhitung sukses sebab ribuan pengunjung dari kaum nahdliyin dan lainnya turut hadir dan mengikuti acara secara hidmat sampai selesai sekalipun diguyur terpaan hujan angin. (Abil As’adain)


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun