Meyakinkan orang lain itu tidaklah mudah, apalagi menyangkut kesehatan seseorang. Â Membutuhkan ketelitian, kesabaran, data yang akurat serta penjelasan-penjelasan yang filosofis, logis dan dilakukan oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya. Penemuan vaksin Covid 19 sebagai harapan baru untuk menghentikan mata rantai penyebaran virus covid-19 tidaklah serta merta diterima begitu saja oleh masyarakat Indonesia.Â
Ada sebagian masyarakat yang masih ragu dengan akurasi dan tingkat imunitas yang dihasilkan. Menjawab keraguan sebagian masyarakat tidak bisa diselesaikan dengan perintah ala militer yang memungkinkan semua  orang untuk patuh dan tunduk begitu saja. Sebab di sana ada persoalan hak asasi manusia yang menanti. Â
Demikianlah gambaran dimasyarakat kita tentang adanya vaksin Covid-19. Â Apa yang sudah dilakukan pemerintah selama ini menurut hemat saya sudah pada langkah yang benar yaitu penuh kehati-hatian, terukur, melibatkan tokoh-tokoh masyarakat dan berbagai pihak yang berkompeten dibidangnya.Â
.
Dalam menjawab keraguan masyarakat, pemerintah tidak berhenti pada teori-teori semata tetapi memberi teladan yang patut kita apresiasi. Selain memberi contoh menerapkan protokol kesehatan, mereka juga yang pertama mau  menerima vaksin Covid 19.Â
Sebagaimana kita ketahui, setelah Mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia, vaksin coronavac hasil kerja sama buatan perusahaan China, Sinovac Biotech dan perusahaan farmasi asal Indonesia, PT Bio Farma  dinyatakan layak untuk digunakan di Indonesia dengan tingkat efficacy 65,3 presen, pemerintah Indonesia berani menggunakannya. Tepat pada tanggal 13 Januari 2021 Presiden Joko widodo menjadi orang yang pertama disuntik vaksin beserta anggota lembaga negara dan tokoh masyarakat.Â
Tindakkan  meyakinkan masyarakat tidak cukup hanya sekali dua kali. Pada hari ini Rabu 27 Januari 2021, Presiden Jokowidodo  kembali  menerima Suntikan vaksin Covid 19 tahap dua. Ditengah meningkatnya jumlah masyarakat terdampak Covid 19 yang menembus angka 10.000 per hari, Presiden sekali lagi memberi harapan kepada masyarakat bahwa dengan vaksin yang kita pakai saat ini dapat menjadi solusi dalam memutus mata rantai penyebaran Virus Covid 19.
Pada kesempatan pemberian vaksin hari ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berharap pemberian vaksin Covid-19 yang kedua kepada Presiden Jokowidodo bisa meyakinkan masyarakat semuanya bahwa vaksin sinovac yang digunakan di Indonesia aman. Menkes yang baru dilantik Jokowidodo itu juga berharap agar apa yang dilakukan Bapak Presiden  bisa menjadi contoh sekaligus memotivasi para tenaga kesehatan di seluruh Indonesia supaya mereka mau menjadi yang pertama menerima vaksin. Bagi yang sudah menerima vaksin pertama dapat juga segera menerima vaksin kedua.
Setelah menerima Suntikan kedua hari ini Presiden berbicara di depan awak  media bahwa ada target yang harus dicapai dalam waktu dekat yaitu memberi vaksin sebanyak sembilan ratus ribu sampai satu juta setiap hari. Namun ia menambahkan bahwa rencananya itu harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan kemenkes dan pihak-pihak terkait. Selesai tenaga kesehatan  di seluruh Indonesia  divaksin lalu diikuti oleh TNI, Polri  dan pelayan publik imbuhnya.
Dengan suntikan vaksin kedua ini, apakah seluruh masyarakat Indonesia percaya? Mungkin iya. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada yang masih tidak yakin. Oleh karena itu mari kita dukung kerja keras pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 Â dengan menggunakan seluruh daya dan upaya yang kita miliki supaya usaha ini berjalan dengan baik. Salah satu yang perlu dilakukan oleh kita sebagai kuli tinta adalah membantu pemerintah dalam hal literasi informasi yang berkaitan dengan covid-19. Melawan berita hoaks dengan menampilkan data-data yang benar agar masyarakat tidak larut dalam kesesatan informasi yang tidak berdasarkan data. Â