Mohon tunggu...
sabila sufi
sabila sufi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurnalis Lepas

Jurnalis Lepas dan merupakan mahasiswa ilmu komunikasi UMY

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Ketika Masyarakat Sudah Menyerah dan Hanya Berharap

31 Juli 2021   23:37 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:19 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Pak Slamet hendak menutup daganganya/dokpri

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah berjalan kurang lebih 3 minggu. Tentu saja ini berdampak pada sektor ekonomi masyarakat. Jumat (30/07) terdapat aksi simbolik oleh pedagang kaki lima (PKL) Malioboro. Mereka memasang bendera putih dari depan mirota sampai depan kepatihan. Pengibaran bendera putih ini merupakan simbol dari rasa menyerah dengan kondisi perekonomian saat ini. Selain rasa menyerah, juga menandakan rasa berkabung.

Tercatat setelah diberlakukanya PPKM ini ekonomi di sekitar Malioboro menurun pesat dikarenakan tidak adanya wisatawan yang datang. Selain itu bantuan dari pemerintah tak kunjung turun. Tak heran sudah banyak pedagang kaki lima yang gulung tikar karena tidak mampu membayar uang sewa tempat. "Ada 10 orangan yang pulang kampung, kalau kasaranya sudah gulung tikar bukan hanya pedagang tetapi toko-toko juga sudah pada tutup." ujar Slamet, salah satu pedagang kaki lima Malioboro.

Gambar 2. Suasana Malioboro selama PPKM/dokpri
Gambar 2. Suasana Malioboro selama PPKM/dokpri
Slamet juga menambahkan, PPKM ini berimbas sekali dengan tingkat perekonomian keluarganya. Sedikit sekali pengunjung membuatnya terus merugi, bahkan hanya untung 1 persen saja, tidak ada harapan. "Iya sangat berimbas sekali, ini saja dari tadi pagi sampai sekarang (19.00)  hanya terjual 2 gelang, bahkan kadang tidak ada, pengunjung ada hanya satu, dua saja" kata Slamet. Selain itu jam penjualan juga terbatas yaitu dari jam sembilan  pagi sampai jam delapan malam.

Slamet berharap pemerintah bisa segera membuka tempat wisata Malioboro kembali walaupun perekonomian tidak bisa kembali 100%, karena jika PPKM terus-terusan diperpanjang takutnya ekonomi para pedagang mati semua. "Memang kita tidak dapat lepas dengan pandemi ini, bahkan kita tidak tahu sampai kapan ini akan selesai, yang jelaskan new normalnya kita berdampingan dengan corona, pemerintah memberikan kelonggaran masyarakatnya untuk beraktivitas dengan protokol kesehatan, jadi rakyatnya bisa dapat makan, bisa menghidupi keluarga walaupun ada corona seperti ini" tambah Slamet. (suf)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun