Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

“Tip Sederhana” Meraih Haji Mabrur

27 Juli 2019   15:25 Diperbarui: 28 Juli 2019   16:38 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: beritagar.id

Haji adalah ibadah dalam Islam yang paling banyak menggabungkan kegiatan fisik dan spiritual sekaligus. Diperlukan persiapan dan konsentrasi khusus agar dapat menunaikan tiap manasiknya semaksimal mungkin.

Sering terjadi, karena terlalu sibuk dengan sisi spiritualnya, akhirnya sisi fisiknya terabaikan. Atau sebaliknya, terlalu asyik dengan sisi fisiknya dapat mengakibatkan sisi spiritualnya terbengkalai.

Padahal kualitas ibadah haji terletak pada kemampuan menggabungkan dua sisi itu secara berbarengan. Dan itu memang sulit dilakukan, bahkan oleh orang-orang yang berkali-kali pergi haji sekalipun.

Beberapa tip yang bersifat umum berikut ini, mungkin dapat dipertimbangkan oleh setiap calon jemaah haji untuk meraih haji mabrur:

Pertama dan utama, lakukanlah semua manasik haji dengan prinsip "melaksanakan perintah". Itu saja. Dengan niat seperti ini, keikhlasan dalam menunaikan setiap manasik dapat dilakukan secara maksimal.

Jangan pernah coba-coba merasionalkan setiap manasik haji, mulai dari pakaian ihram, mengambil miqat, tawaf, sai, melontar jumrah, mabit di Mina dan terutama wukuf di Arafah.

Kedua, jangan pernah berlaku angkuh atau berkata sombong apalagi merasa jumawa selama berada di Makkah-Madinah dan sekitarnya. Bahkan sekedar berniat angkuh dan sombong pun jangan dilakukan!

Sering terjadi, ada jemaah yang bertubuh kekar, stamina dan semangatnya tinggi serta sehat afiat, namun karena angkuh dengan segala keunggulan fisik yang dimilikinya, akhirnya ambruk dan tak bisa menunaikan manasik haji dengan baik.

Sebaliknya, sering juga terjadi ada jemaah yang lemah bahkan sakit-sakitan sebelum berangkat haji, sudah uzur pula, namun di puncak periode haji, ia mampu menunaikan semua manasiknya dengan baik bahkan sempurna.

Ketiga, akan sangat baik bila setiap jemaah memposisikan dirinya lebih banyak mendengar daripada aktif berbicara ketika berada di Makkah-Madinah. Semakin mampu menahan diri untuk berbicara akan semakin terhindar dari kemungkinan berkata angkuh dan berbohong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun