Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kebiasaan Buruk Orang Ketika Menggunakan Lift

2 April 2017   22:37 Diperbarui: 4 April 2017   18:28 5264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: www.indonetwork.co.id/Elevator‎

Modernitas lebih sebagai perilaku dan tindakan. Bukan semata penampilan parlente yang kinclong dengan pakaian bermerk dan mahal. Dan salah satu fasilitas kehidupan modern adalah lift.

Bagi Anda yang setiap hari harus menggunakan untuk naik-turun lantai gedung bertingkat dengan menggunakan lift, beberapa etika dan tip nyaman berikut ini, mungkin ada manfaatnya:

Pertama, ketika ingin naik/masuk ke lift, jangan berdiri terlalu dekat dengan pintu lift. Sebab posisi Anda akan menghalangi orang yang mau keluar lift. Intinya, dahulukan orang yang mau keluar lift, sebelum Anda masuk ke lift. Jangan menerobos pintu apalagi bertabrakan orang yang sedang keluar lift.

Kedua, di bagian luar dekat pintu lift, ada tombol panah yang mengarah ke atas untuk naik, dan tombol bertanda panah yang mengarah ke bawah untuk turun. Jangan iseng memencet dua-duanya! Kalau mau naik, pencetlah tombol bertanda panah ke atas. Jika mau turun, pencetlah panah yang mengarah ke atas.

Ketiga, gunakanlah lift seperlunya. Jika hanya naik atau turun satu lantai, dan akses tangga tersedia, mungkin sebaiknya menggunakan tangga saja. Hitung-hitung, berolah raga sehat. Kecuali jika Anda mengidap penyakit yang sensitif dengan gaya gravitasi bumi.

Keempat, begitu masuk lift, dan masih kosong, upayakan jangan berdiri di bagian tengah apalagi dekat pintu, sebaiknya langsung memojok dan/atau menempelkan badan ke dinding lift.

Kelima, berdirilah dengan menghadap ke bagian tengah. Dan jika posisi Anda berada di pinggir lift, sebaiknya bagian belakang/pundak Anda menempel ke dindin. Jangan berdiri serong, sebab akan mengambil ruang yang lebih dari normal.

Keenam, bila Anda secara tak sengaja menyentuh badan dan/atau tangan orang lain di dalam lift, segeralah meminta maaf atau mengucapkan sorry. Apalagi kalau sampai menginjak kaki orang lain, segera ucapkan sorry. Jangan malah pura-pura tidak tahu. Dan jika kaki Anda yang terinjak oleh orang lain, dan dia sudah meminta maaf, jawablah dengan santun: ok, nggak apa-apa.

Ketujuh, jika posisi Anda di dalam lift dekat dengan panel tombol nomor lantai, sejenak posisikan diri Anda sebagai tukang lift. Anda tidak perlu merasa direndahkan bila ada orang lain yang minta Anda untuk memencet nomor lantai tertentu, karena dia tidak bisa menjangkau panel tombol nomor lantai.

Kedelapan, bila lift tiba-tiba mengeluarkan bunyi teeeeet – teeeeet, itu pertanda muatan melebihi kapasitas normalnya. Etikanya, yang berdiri dekat pintu, atau yang terakhir masuk lift, harus rela keluar lift. Jangan mendorong orang yang sudah duluan berada di dalam lift. Itulah pentingnya etika keempat di atas.

Kesembilan, jika Anda perokok, matikan rokok Anda sebelum masuk lift, siapapun Anda. Lift adalah ruang publik yang sangat sempit. Bila Anda memaksakan merokok di dalam lift, selain tidak santun, juga sangat mengganggu bahkan terhadap orang lain yang juga perokok, apalagi yang bukan perokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun