Gambaran akan perubahan yang terjadi di bidang ekonomi yang mempengaruhi di bidang otomatisasi, robotisasi, e-niaga yang berbasis digitalisasi menjadi kan kembali athmosphere dunia kerja di indonesia di "persekusi" oleh issue yang menjadi "mau tidak mau" harus !!!
Sebenarnya pergeseran kehidupan dari systim manual ke electronika dengan masuk nya komputer dengan segala perkembangannya, yang mana inilah yang memang wajar dan layak untuk menjadi warga dunia yang "mengglobal" dalam systim relasi kehidupan sebagai konsekwensi perkembangan teknologi yang memang sudah seharusnya.
Tetapi memaknai revolusi industri 4.0 bagi negara negara berkembang dan khususnya indonesia janganlah begitu saja menerima sebagai transformasi yang harus.Â
Karena pemerintah juga harus memeriksa diri atas keberadaan serta ketersediaan infrastruktur relasi masyarakatnya dari desa ke kecamatan ke kabupaten/kota ke provinsi sampai ke pusat apakah sudah siap, jika belum siap maka pedekatan dalam membangun dengan cara persuasi dan bijaksana adalah PANTAS DI LAKUKAN SERTA DI LAKSANAKAN dalam arti membuat interkoneksi, interrelasi visi dan seterusnya untuk melangkah dalam misi yang mampu di pahami.
Tetapi melihat pengalaman apa terjadi pada "MEA = Masyarakat Ekonomi Asean" maka dapat kita putuskan bahwa pemerintah selalu berjalan dengan "gaya kuliner kaki lima" dengan pengertian ya biar terjadi aja sebagai suatu keadaan dan memang pasti akan ada resiko sebagai resiko kehidupan ....
Oleh karena itu issue ini memang perlu dan penting tapi harus masuk pada kesepemahaman akan bagaimana kita melakukan suatu implementasi, agar "hal" ini dapat menjadi bahagian kehidupan bangsa indonesia nantinya.... hmmmmmmmhhhh