Mohon tunggu...
Sobran Holid
Sobran Holid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Pelaku usaha yang mengharapkan Indonesia lebih ramah terhadap rakyat kecil. toko onlinehttps://www.bukalapak.com/u/holids https://www.bukalapak.com/u/holids jangan lupa mampir bagi kompasianer dan pembaca yang membutuhkan sparepart motor .

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Kenapa Caleg Menarik Bantuan?

29 April 2019   15:18 Diperbarui: 29 April 2019   15:22 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Banyaknya caleg stres, bahkan ada yang menarik bantuan, tidak semata mata karena kesalahan caleg , tetapi juga karena kesalahan tokoh masyarakat dan kadang juga pemilih itu sendiri.

Hari ini banyak caleg tersudutkan karena selalu dianggap tidak bermoral pada saat menarik bantuan, bisa karpet masjid, aspal dan seterusnya.

Berdasar pengalaman saya sebagai caleg dan pengamatan terhadap teman teman, pada saat kita menemui kelompok masyarakat bisa melalui tokoh agama, pemuda dan tokoh masyarakat lainnya, semuanya diawali oleh dialog.

Pada saat saya datang ke perum PPL ada banyak permintaan, dari gorong gorong atau selokan yang terlalu kecil sampai pembangunan masjid yang belum beres.

Didaerah lain bahkan ada permintaan sumur bor, pipa sambungan air, prasarana olah raga dan seterusnya.

Kenapa caleg tersudutkan?.

1. Biasanya karena alasan dewan yang jadi suka lupa, masyarakat harus bukti hari ini.

2. Tokoh masyakarat akan meyakinkan sang caleg estimasi suara juga caleg memenuhi permintaan warga.

3. Persaingan yang begitu ketat, Jika satu caleg menolak, maka akan masuk caleg lain .

Keadaan ini membuat sang caleg berada pada persimpangan jalan  yang akhirnya walau dengan negoisasi alot sang caleg cenderung untuk memenuhi.

Faktanya dilapangan korelasinya tidak selalu berbanding lurus dengan jumlah suara yang didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun