Mohon tunggu...
Rzkrachmaa
Rzkrachmaa Mohon Tunggu... Freelancer - Hello, selamat datang di halaman kompasianaku, selamat membaca~

Temukan saya di instagram : @rzkrachmaa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Beauty Standard Dilihat dari Kacamata Pelaku Body Shaming

24 Januari 2019   17:17 Diperbarui: 24 Januari 2019   17:49 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Media sosial adalah situs web dan program yang memungkinkan orang untuk berkomunikasi dan berbagi informasi di internet menggunakan komputer atau ponsel. Tentu saja di era milenial seperti ini kita akan sangat hafal dan fasih untuk nyebutin macem-macem sosmed apa aja yang ada saat ini. 

Dan biasanya nih kita menggunakan aplikasi seperti Instagram (of course) , Facebook, line, twitter, askfm dll. Generasi milenial yang hidup di era 2000 udah dipastikan ga bakal lepas dari yang namanya internet kan? Online tiap detik, menit, jam buat update di sosmed, upload video, upload story, baca berita, bahkan bekerja. Nah dari prolog diatas, aku bakal ngomongin tentang Body Shaming. Kira-kira hubungannya apa ya? Let's talk about it!!

Jadi, body shaming itu apa sih? Body shaming adalah suatu kegiatan dimana kita berargumen, mengritik dan berkomentar yang mana berpotensial menjadi penghinaan atas tubuh seseorang. Hal ini SERING banget kita dapetin, entah di sosmed maupun di dunia nyata. 

Kenapa masih ada orang yang sibuk mengomentari "fisik" orang lain ya, emang kedengarannya jahat sih, seperti hal simpel yang sering banget aku atau mungkin kalian alamin. Sebagai contoh kalimat seperti "eh kamu gendutan ya?", "Eh kamu kurus banget sih!", "Eh sekarang kamu makin iteman ya", "jerawatmu kok makin banyak". 

Kata-kata tadi pasti sering banget kita denger. Mungkin kita mikirnya yaudalah toh cuma kata biasa ga kasar2 gusah di ambil hati jangan sensi jadi orang, BUT that not reason kita akhirnya bisa ngatain orang seenaknya. 

Mungkin orang yang komentar itu nggak tau kalo orang yang di komentari sedang menurunkan berat badannya, atau orang yang berkomentar kulitnya iteman mungkin gak pernah main jauh atau ga pernah tau dari mana orang yang di komentari itu dapat kulit hitam dan habis melakukan hal apa. Mereka yang berkomentar nggak pernah sadar kalo ucapan itu bisa sangat menyakitkan bagi orang yang di komentarinya. 

Dan karena udah biasa ngomongin orang kita jadi nganggep itu hal wajar yang sepele, ini THIS WAY BIG MISTAKES DUDE! Oke aja kalo emang kontennya bercanda but body shaming is not joke tapi buat sebagian orang yang sering mendapatkan body shaming bakal bisa mempengaruhi kesehatan mental mereka. Coba deh mulai sekarang berkomentar dengan pintar. Kita bisa mengubah "kamu kok gendut sih" dengan "apa kabar? Kemana aja kemaren?" Lebih baik berucap "gimana mamamu sehat nggak?" Daripada "kamu sekarang item ya". 

Apa sih akibat dari body shaming itu? Akibatnya adalah apa yang kamu lakukan itu bisa bikin kepercayaan diri mereka menurun, stres dan tidak bisa jadi diri mereka sendiri. Not self accepted dimana dia ngerasa kalo tubuhnya jelek, tubuhnya kurang proporsional lah dan gak sesuai sama standar cantik dari si komentator tadi. Kedua, the effect of body shaming sampai ditahap mereka akan mengubah tubuhnya dan melakukan hal-hal diluar dugaan. Yang tanpa kita sadari kita sudah merubah dan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap dirinya.

Sangat wajar banget kalo kita liat seseorang dari appearance atau penampilannya dulu. Tapi masalahnya apa kata-kata yang keluar dari mulut kita ini pantes nggak buat si ucapin? Kenapa? Karena we don't know what proceed that they been through kita gatau apa yang telah mereka lalui dan yang udah mereka upayakan dengan tubuhnya. 

Misal diet ketat, nge-gym, work out dll. Mereka tau gimana mengtreat tubuh mereka karena mereka hidup tiap hari dengan tubuh itu mereka tau kalo gendut/kurus/item/jerawatan dll tanpa harus kita berkomentar. 

Semakin dewasa kita harusnya mesti lebih sadar dan lebih cerdas dalam berpendapat. Apakah pendapat kita bisa menyakiti perasaan orang atau tidak. Coba deh memposisikan diri apa enak kalau kita berada di posisi tersebut? Yang terpenting adalah kita harus bersyukur dengan apa yang ada pada diri kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun